digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Attar Hikmahtiar Ramadan
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Jatiluhur, sebagai salah satu waduk terbesar di Indonesia, berpotensi mempunyai kelimpahan dan keberadaan mikroplastik. Mikroplastik umumnya didefinisikan sebagai polimer sintetik yang ukurannya kurang dari 5 mm. Keberadaan mikroplastik di Waduk Jatiluhur memiliki potensi yang tinggi karena sumber air waduk ini berasal dari dari Sungai Citarum. Sungai Citarum adalah salah satu sungai yang paling tercemar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan pemodelan distribusi mikroplastik untuk mengetahui pola persebaran mikroplastik. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode pengurangan volume menggunakan manta trawl, dan hasilnya disajikan sebagai jumlah mikroplastik dalam air. Berdasarkan tujuh lokasi pengambilan sampel, mikroplastik telah ditemukan di Waduk Jatiluhur mulai dari 0,71x104 - 4,59x105 partikel/km2. Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan adalah polietilen (PE) terfragmentasi. Pemodelan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pemodelan hidrodinamik menggunakan program MIKE 3 dan dilanjutkan dengan particle tracking dengan prinsip Lagrangian. Simulasi pada penelitian ini dilakukan selama 5 bulan pada bulan Mei – Oktober 2019. Asumsi pemodelan ini adalah secara 2D. Pemodelan yang dilakukan adalah 2 macam, yaitu pemodelan mikroplastik PE dan PP yaitu pemodelan mikroplastik yang ditemukan dan pemodelan teoritis untuk jenis mikroplastik selain yang ditemukan di sampel air Waduk Jatiluhur. Berdasarkan hasil uji kalibrasi dan validasi model pada air menggunakan analisis Root Mean Square Error (RMSE) dan analisis Relative Error (RE) rata-rata, didapatkan hasil dengan variasi 0,05 m2/detik (RMSE 0,55 dan relative error 100,62 %), 0,1 m2/detik (RMSE 0,50 dan relative error 96,23 %), 0,2 m2/detik (RMSE 0,42 dan relative error 77,85 %) dan 0,5 m2/detik (RMSE 0,44 dan relative error 79,64 %). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai model yang paling mendekati data lapangan adalah simulasi dengan menggunakan koefisien dispersi 0,2 m2/detik. Hasil pemodelan untuk jenis mikroplastik lain menunjukkan bahwa PS, PET dan PVC mempunyai kecenderungan untuk tersedimentasi dan persebaran lebih terbatas. Selain itu hasil pemodelan menghasilkan adanya hotspot mikroplastik di beberapa titik waduk. Posisi hotspot mikroplastik dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pertimbangan penempatan Intake IPAM dan lokasi KJA yang tidak terpapar oleh mikroplastik.