ABSTRAK Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana COVER Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Arik Dian Eka Pratiwi
PUBLIC yana mulyana
Gangguan ginjal kronik (GGK) merupakan salah satu masalah utama kesehatan di
seluruh dunia. Angka kejadian GGK secara global meningkat setiap tahun,
termasuk di Indonesia. Hemodialisis (HD) merupakan proses pengganti fungsi
ginjal yang paling banyak digunakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan
mempelajari kualitas hidup pasien GGK yang menjalani HD di RSUD Cilacap.
Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling
dan besar sampel ditentukan dengan rumus Bernoulli. Kualitas hidup pasien
dinilai berdasarkan kuesioner WHOQoL-BREF yang terdiri dari 4 domain yaitu
kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Penyebab utama
GGK, manifestasi klinis pasien HD, kepatuhan terapi dan adekuasi HD juga
dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab tertingi
GGK di RSUD Cilacap (59%) selain diabetes mellitus (17%). Berdasarkan
pemeriksaan biokimia, mayoritas pasien GGK berada dalam kondisi anemia
(kadar Hb: 9,15±1,72 g/dL), hiperuremia (kadar ureum darah: 140,52±39,93
mg/dL) dan gagal ginjal terminal dengan kadar kreatinin 12,36±3,33 mg/dL,
sedangkan saturasi transferin semua pasien berada dalam nilai normal
(38,21±16,55%). Sebanyak 69,4% pasien memiliki IMT yang normal. Tekanan
darah pasien berada pada kondisi hipertensi tingkat 1 dengan tekanan sistolik
148,67±29,24 mmHg dan diastolik 80,10±5,47 mmHg sebelum HD. Hasil
menunjukkan, sebanyak 73,5% pasien mencapai HD optimal dengan nilai URR
69,64±15,07%. Hasil analisis kuesioner WHOQoL-BREF yang digunakan
menunjukkan tidak satupun dari keempat domain WHOQoL memenuhi kriteria
QoL yang baik. Berdasarkan kuesioner WHOQoL-BREF, secara umum kualitas
hidup pasien HD di RSUD Cilacap berada pada tingkat yang kurang baik dengan
skor masing-masing domain dari ke-4 domain dan skor total (48,96±7,95) lebih
rendah dari batas normal. Terapi hipertensi menggunakan furosemid tunggal,
furosemid+klonidin, atau furosemid+valsartan dapat menjaga tekanan darah
sesuai target yaitu <140/90 mmHg sebelum HD. Dalam hal kepatuhan, sejumlah
38,8% pasien mengkonsumsi cairan lebih dari 1,2 L per hari dan 85,7% pasien
jarang mengikuti program diet yang ditetapkan. Berdasarkan data penelitian ini,
dapat disimpulkan bahwa kepatuhan pasien berperan penting dalam meningkatkan
kualitas hidup pasien GGK yang menjalani dialisis di RSUD Cilacap.