digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Tovani Sri
PUBLIC yana mulyana

Imunomodulator adalah senyawa yang dapat mengatur sistem imun yang dapat diperoleh dari bahan sintetis atau diisolasi dari tanaman. Penelitian ini bertujuan mengembangkan imunomodulator dari tanaman. Dua tanaman yang dipilih untuk diteliti dalam penelitian ini adalah daun ciplukan dan akar dari akar wangi. Senyawa aktif dari daun ciplukan dan akar akar wangi diekstraksi dengan digodog selama 30 menit menggunakan pelarut air. Aktivitas imunomodulator ekstrak kedua tanaman ditentukan dengan metode bersihan karbon, penentuan indeks organ, uji titer antibodi, dan penentuan kadar sitokin. Aktivitas imunomodulator ekstrak uji dibuktikan pada hewan model Adjuvant Induced Arthritis (AIA) yang diinduksi dengan Completes Freund’s Adjuvant (CFA) secara intraplantar. Efek terhadap artritis reumatoid ditentukan berdasarkan volume tebal kaki, tebal sendi, skor artritis, dan kadar TNF-?. Ekstrak air daun ciplukan dosis (EADC) 20 dan 60 mg/kg bb serta ekstrak air akar akar wangi (EAAW) dosis 15 mg/kg bb menunjukkan aktivitas imunosupresan dengan nilai indeks fagositik <1. Selain itu, kedua dosis tidak meningkatkan pembentukan antibodi primer maupun sekunder. Kedua dosis ekstrak juga menghambat sitokin IFN-?. Data ini menunjukkan kedua ekstrak bersifat imunosupresan. Hasil uji aplikasi efek imunomodulator kedua ekstrak terhadap hewan model artritis reumatoid menunjukkan adanya penurunan skor artritis. Inhibisi bengkak kaki dan tebal sendi ditunjukkan paling tinggi terjadi setelah pemberian EADC dosis 20 mg/kg bb dengan persen inhibisi 51,1 dan 21,0%. Setelah pemberian ekstrak uji selama 21 hari berturut-turut, kadar TNF-?semua kelompok ekstrak lebih rendah dari kontrol dan hanya kadar TNF-?yang diberi EAAW 15 mg/kg bb yang lebih rendah secara bermakna (p<0,05) dibandingkan terhadap kontrol. Melalui pemeriksaan mikropatologi, EADC dosis 20 mg/kg bb dan EAAW dosis 5 mg/kg bb dapat memperbaiki hiperplasia membran sinovial. Kata kunci: Imunomodulator, Physalis angulata L., Vetiveria zizanioides L., artritis reumatoid