Menyelidiki anomali medan gaya berat dari suatu titik amat terhadap titik amat
lainnya merupakan salah satu tujuan dari penelitian geofisika dengan metode
gayaberat, dimana dapat diperoleh bentuk struktur bawah permukaan. Dalam
pengukurannya, jarak antar titik amat dapat mempengaruhi ketepatan peta anomali
gaya berat, yang juga mempengaruhi kualitas penafsiran struktur bawah
permukaan. Akan tetapi, semakin rapat jarak titik amat juga berarti semakin
banyaknya jumlah titik pengukuran dan pelaksanaan pengukuran yang harus
dilakukan di lapangan, yang sebenarnya telah menghasilkan struktur bawah
permukaan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, diteliti
seberapa besar pengaruh jarak titik amat terhadap kualitas peta anomali Bouguer
lengkap dan model struktur bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan data
anomali Bouguer lengkap Gunung Pandan, Jawa Timur dari penelitian sebelumnya.
Titik amat direnggangkan dengan cara menghilangkan 52 dari 104 data anomali
Bouguer lengkap dari penelitian sebelumnya. Data dikurangi tanpa
mempertahankan bentuk dari peta anomali Bouguer sebelumnya. Lalu dari kedua
data tersebut akan dibuat peta anomali Bouguer, lalu dilakukan pemisahan anomali,
dan akhirnya dilakukan pemodelan kedepan 2.5D struktur bawah permukaannya,
sehingga kedua hasil pemodelan dari hasil pengolahan tersebut dapat dibandingkan
satu sama lain.