digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menyelidiki anomali medan gaya berat dari suatu titik amat terhadap titik amat lainnya merupakan salah satu tujuan dari penelitian geofisika dengan metode gayaberat, dimana dapat diperoleh bentuk struktur bawah permukaan. Dalam pengukurannya, jarak antar titik amat dapat mempengaruhi ketepatan peta anomali gaya berat, yang juga mempengaruhi kualitas penafsiran struktur bawah permukaan. Akan tetapi, semakin rapat jarak titik amat juga berarti semakin banyaknya jumlah titik pengukuran dan pelaksanaan pengukuran yang harus dilakukan di lapangan, yang sebenarnya telah menghasilkan struktur bawah permukaan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, diteliti seberapa besar pengaruh jarak titik amat terhadap kualitas peta anomali Bouguer lengkap dan model struktur bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan data anomali Bouguer lengkap Gunung Pandan, Jawa Timur dari penelitian sebelumnya. Titik amat direnggangkan dengan cara menghilangkan 52 dari 104 data anomali Bouguer lengkap dari penelitian sebelumnya. Data dikurangi tanpa mempertahankan bentuk dari peta anomali Bouguer sebelumnya. Lalu dari kedua data tersebut akan dibuat peta anomali Bouguer, lalu dilakukan pemisahan anomali, dan akhirnya dilakukan pemodelan kedepan 2.5D struktur bawah permukaannya, sehingga kedua hasil pemodelan dari hasil pengolahan tersebut dapat dibandingkan satu sama lain.