digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020_TS_PP_ YULIANTO JURNAL.pdf ]
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

COVER Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Yulianto
Terbatas sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Yulianto
PUBLIC sarnya

Permasalahan di perdesaan tidak hanya terkait dengan pendapatan yang rendah, tetapi juga keterbatasan akses terhadap berbagai sumberdaya dan pelayanan dasar, salah satunya akses listrik. Di Indonesia, terdapat 4.65% rumah tangga yang belum memiliki akses listrik. Penyediaan listrik telah menjadi perhatian pemerintah dan global melalui SDGs terkait energi terbarukan. Beberapa penelitian dilakukan, tetapi masih berfokus kepada pendampingan teknis. Masyarakat masih jarang terlibat dalam penyediaan listrik, terutama di perdesaan. Pendekatan swadaya ditawarkan, dengan menekankan kapasitas dan aset dalam pemecahan masalah terkait listrik berasal dari masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penyediaan akses listrik dapat dilakukan dengan memanfaatkan kapasitas masyarakat melalui penerapan community-based development sehingga memberikan manfaat terhadap masyarakat perdesaan. Pendekatan penelitian adalah metode campuran dengan desain convergen parallel. Penelitian dilakukan di Dusun Cisoka, Kabupaten Sumedang dengan responden berjumlah 19 kepala keluarga dan informan berjumlah 11 orang. Berdasarkan hasil penelitian, kapasitas yang ada telah mampu menggerakan masyarakat untuk mengatasi keterbatasan akses dan menyediakan listrik secara swadaya. Kapasitas yang paling penting dalam penyediaan hingga pemanfaatan listrik di perdesaan adalah sense of community, agency of individu dan access to resources. Sekarang, listrik memang belum memberikan manfaat terhadap pendapatan rumah tangga secara langsung karena daya listrik yang terbatas. Listrik yang ada telah memberikan manfaat terkait kepemilikan barang, aktifitas warga yang lebih lama dan beragam, serta interaksi yang memperkuat koneksi sosial.