Pertambahan penduduk, perubahan zaman, dan juga gaya hidup menjadi salah satu pendorong masyarakat kota Bandung dalam memilih tempat tinggal khususnya rumah kecil sederhana atau rumah yang berukuran kurang dari 70m². Dengan harga yang terjangkau oleh kelas ekonomi menengah, rumah kecil sederhana menjadi sangat diminati. Namun disamping popularitasnya, keterbatasan ruang menjadi salah satu masalah ketika tinggal di dalam rumah kecil sederhana. Hal ini dibuktikan oleh penelitian sebelum nya tentang simulasi ruang gerak dalam hunian sederhana yang diterbitkan kementrian PUPR, mengungkaplan bahwa ruang berukuran 36 m² belum memenuhi standar ruang gerak manusia Indonesia. Berdasarkan fakta tersebut, penghuni rumah tentunya perlu melakukan upaya-upaya dalam memanfaatkan ruang terbatas. Salah satu upaya yang dapat digunakan adalah pemanfaatan konsep Space Saving Design yang bertujuan untuk memaksimalkan ruang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi apakah penghuni rumah kecil sederhana sudah menerapkan kriteria-kriteria space saving design serta untuk mengetahui apakah kriteria space saving design membantu penghuni rumah kecil sederhana dalam melakukan aktivitas di dalam rumah. Berdasarkan kajian literatur, peneliti menarik kesimpulan tentang 15 kriteria pembentuk space saving design yakni : (1) Menata ulang secara berkala, (2) membagi satu rumah menjadi dua ruang, (3) menyatukan dua ruang, (4) penyimpanan yang effisien, (5) penyimpanan yang terlihat, (6) mengurangi benda-benda yang tidak terpakai, (7) unit yang berdiri, (8) membuat penyimpanan yang tersembunyi, (9) merancang interior yang pas untuk sebuah ruang, (10) furniture multifungsi, (11) furnitur modular/lipat, (12) ruang yang bertransformasi, (13) gaya hidup minimalis, (14) gaya hidup declutterring, dan (15) tiny house movement. Analisa dilakukan pada 16 sample rumah kecil sederhana di kota Bandung dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan ethnografy dimana peneliti akan melakukan suatu studi terhadap budaya dan kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan dengan analisa data melalui model miles dan Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, kriteria space saving design ditemukan pada seluruh sample rumah kecil sederhana dengan minimal ditemukan 2 kriteria dan maksimal ditemukan 7 kriteria. Kriteria terbanyak adalah “ruang yang bertransformasi” dan kriteria yang tidak yang tidak dipergunakan adalah membuat penyimpanan yang tersembunyi. Ditemukan pula bahwa ruang-ruang di dalam sample rumah kecil
iii
sederhana belum dapat diterapkan secara maksimal karena penghuni rumah lebih
banyak melakukan pemanfaatan ruang untuk berbagai kegiatan. Karena ruangan
yang sangat terbatas penghuni rumah kecil sederhana merasa bahwa luas rumah
yang dimiliki saat ini bukan tujuan akhir dan masih memiliki kemungkinan untuk
diperluas.
Melalui hasil dari penelitian ini, penerapan konsep space saving design diharapkan
dapat menjadi rekomendasi perancangan rumah kecil sederhana di masa yang akan
datang. Penerapan konsep space saving design perlu dipertimbangkan untuk
mencapai kualitas hidup penghuni yang lebih baik.