digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afina Azka
PUBLIC Irwan Sofiyan

Teknologi produksi Asbuton saat ini terus dikembangkan guna mengefektifkan penggunaan Asbuton baik dari segi fungsi maupun jumlah penggunaannya, salah satunya Asbuton full ekstraksi. Penggunaan Asbuton murni sebagai bahan tambah diharapkan mampu memperbaiki sifat reologi aspal dan menurunkan proporsi viscous pada campuran karena nilai phase angle (?) menurun sehingga campuran tersebut semakin durabel dan lebih tahan terhadap kriteria kerusakan terutama fatigue. Campuran yang digunakan pada penelitian ini ada 2 yaitu campuran Lapis Antara (AC-BC) dan Hot Rolled Asphalt (HRA). Berdasarkan penelitan terdahulu diperoleh proporsi kadar Asbuton optimum yang disarankan untuk memperbaiki sifat reologi aspal yaitu sebesar 8% dan 10%. Untuk melihat pengaruh perbaikan sifat reologi aspal terhadap kinerja campuran, dilakukan penelitian dengan 3 variasi kadar asbuton dalam aspal pen 60/70 yaitu sebesar 0%, 8% dan 10%. Sifat fisik aspal diuji dan dibandingkan dengan Spesifikasi Bina Marga 2018, sedangkan kinerja campuran diperoleh melalui pengujian Marshall, Modulus Resilien dengan alat Dynamic Testing System dan kinerja kuat lelah (fatigue) dengan alat Four Point Bending Test. Dari pengujian sifat fisik aspal diperoleh bahwa seiring penambahan Asbuton nilai penetrasi semakin kecil, titik melembek semakin besar, Penetrasi Indeks semakin besar, dan juga nilai viskositas semakin besar sehingga suhu pencampuran dan pemadatan mengalami peningkatan. Hasil uji Marshall menunjukkan bahwa kenaikan kadar Asbuton dalam aspal pen 60/70 mampu meningkatkan stabilitas baik pada campuran AC-BC maupun HRA. Hasil uji Marshall Immersion menunjukkan nilai IKS paling baik yaitu pada campuran AC-BC dan HRA dengan penambahan 10% Asbuton sehingga lebih tahan terhadap pengaruh air. Dari pengujian DTS, nilai modulus resilien (suhu 25?C) pada campuran AC-BC dan HRA dengan 10% Asbuton meningkat sebesar 25,88% dan 55,88% dari campuran konvensional. Hasil pengujian kelelahan dengan Four Point Bending Test menujukkan bahwa campuran HRA 10% Asbuton menghasilkan nilai umur kelelahan lebih tinggi dibandingkan campuran AC-BC karena campuran HRA lebih fleksibel ditandai dengan nilai phase angle (?) yang kecil sehingga campuran lebih tahan terhadap retak lelah. Dari segi biaya, campuran HRA 10% Asbuton menghasilkan biaya yang lebih murah dibandingkan dua campuran lainnya karena umur kelelahan campuran HRA 10% Asbuton lebih panjang dibandingkan dengan campuran lainnya. Secara umum, berdasarkan hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa campuran HRA dengan penambahan 10% Asbuton cenderung lebih unggul dibandingkan campuran AC-BC sehingga menghasilkan campuran yang efektif baik dari segi kinerja campuran maupun biaya. Penambahan kadar optimum Asbuton murni dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja perkerasan.