digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gladys Pinkan Larasati
PUBLIC yana mulyana

COVER Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Gladys Pinkan Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Kurkumin ditemukan pada tanaman suku Zingiberaceae yang merupakan salah satu kelompok senyawa aktif dari golongan kurkuminoid. Kurkumin sudah banyak digunakan sebagai bahan aktif yang berpotensi sebagai antioksidan, anti kanker, anti inflamasi, antimikroba, antifungi dan antivirus. Kurkumin memiliki kelarutan yang rendah dalam air, terdegradasi oleh cahaya dan suhu, mudah termetabolisme menjadi bentuk tidak aktif sehingga menyebabkan rendahnya bioavailabilitas tubuh serta metabolisme pada hati yang tinggi. Kurkumin telah dilakukan pengujian untuk mengetahui adanya efek antivirus dengue, spesifiknya terhadap DENV-2. Virus dengue memiliki genom yang mengkode tiga protein struktural dan tujuh nonstruktural. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan nanoemulsi yang mengandung kurkumin (nanoemulsi kurkumin) dan mengevaluasi karakteristik fisik, efek sitotoksisitas kurkumin terhadap sel A549 dan selektivitas efek hambat terhadap virus dengue pada serotipe 1 dan 2. Efek sitotoksisitas sel dari nanoemulsi kurkumin ditentukan dengan menggunakan uji MTT assay pada galur sel kanker paru manusia A549 untuk mendapatkan nilai CC50, dibandingkan dengan larutan kurkumin dalam pelarut DMSO. Efek hambat terhadap titer virus DENV-1 dan DENV-2 dengan metode RT-qPCR untuk mendapatkan IC50. Nanoemulsi kurkumin berhasil terbentuk dengan proses emulsifikasi, menghasilkan nanoemulsi dengan distribusi ukuran droplet yang seragam. Nanoemulsi kurkumin memiliki ukuran droplet sebesar 24,8 ± 2,5 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,189 ± 0,385 dan zeta potensial sebesar -4,3 ± 0,5 mV. Morfologi kurkumin yang terenkapsulasi dalam sistem nanoemulsi memiliki bentuk sferis dan seragam. Hasil rata-rata persentase jumlah kurkumin yang terjerat adalah 93,750 ± 0,950 %. Nilai CC50 nanoemulsi kurkumin yang didapat adalah sebesar 21,09 ± 1,38 µg/ml sedangkan nilai CC50 larutan kurkumin adalah 33,66 ± 5,91 µg/ml. Nilai IC50 nanoemulsi kurkumin sebesar 1,688 µg/ml untuk DENV1 dan 4,809 µg/ml untuk DENV-2. Secara in vitro, kurkumin baik dalam bentuk nanoemulsi maupun larutan lebih baik dalam menurunkan titer virus DENV-1 dibandingkan dengan DENV-2. Namun demikian kurkumin dalam bentuk nanoemulsi maupun larutan dalam DMSO sangat responsif dalam menurunkan titer virus pada DENV-1 dan DENV-2.