digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK AYASHA NABILA PRIATNO
PUBLIC Dewi Supryati

Banyak kasus kekosongan jabatan terjadi di PT Bukalapak.com, dan waktu kekosongan terlama mencapai 172 hari. Selama ini, PT Bukalapak.com hanya mengandalkan sumber daya eksternal untuk mengisi kembali jabatan yang kosong. Sementara itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan perekrutan eksternal apalagi tingkat pengangguran warga Indonesia dengan level pendidikan S1 ke atas tergolong rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan rencana suksesi sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan dari dalam perusahaan yang berpotensi untuk mengisi kekosongan jabatan. Perancangan rencana suksesi dalam penelitian ini dilakukan untuk posisi kritis dalam Fungsi Customer Satisfaction Management (CSM). Perancangan rencana suksesi dilaksanakan melalui tiga tahapan besar, yaitu identifikasi talent pool, asesmen kompetensi individu, dan penentuan prioritas kandidat pengganti. Identifikasi talent pool dilakukan dengan matriks human asset value 4x4 yang terdiri dari dua komponen, yakni kinerja dan potensi. Asesmen kompetensi individu dilakukan dengan mengukur gap kompetensi individu terhadap kompetensi jabatan yang dituju. Kemudian, dilakukan penentuan prioritas kandidat pengganti menggunakan analytic hierarchy process yang melibatkan tiga kriteria, yaitu gap kompetensi, tingkatan jabatan, dan masa kerja dengan bobot masing-masing 0,648, 0,270, dan 0,082. Berdasarkan hasil identifikasi talent pool, terdapat 4 karyawan Fungsi CSM berada di kuadran 1A, 12 karyawan Fungsi CSM berada di kuadran 1B, 11 karyawan Fungsi CSM berada di kuadran 1C, 1 karyawan Fungsi CSM berada di kuadran 2B, dan 2 karyawan Fungsi CSM berada di kuadran 2D. Karyawan yang ditinjau lebih lanjut untuk asesmen kompetensi dan penentuan prioritas kandidat pengganti adalah karyawan dari kuadran 1A. Dari empat karyawan kuadran 1A, kandidat C memiliki skor tertinggi pada kriteria gap kompetensi hampir di seluruh perhitungan skor gap kompetensi terhadap sepuluh posisi kritis kecuali penilaian terhadap Head of Service Quality Monitoring dan Service Outreach Program Manager. Kandidat juga terpilih sebagai prioritas pertama untuk sepuluh posisi kritis kecuali posisi Head of Service Quality Monitoring, Higher Priority Manager, Service Quality Assurance & Quality Control Manager, dan Service Outreach Program Manager. Hal tersebut dikarenakan kandidat C memiliki pengalaman yang relatif lebih lama dibandingkan dengan kandidat lain dalam bidang layanan pelanggan.