Indonesia sebagai salah satu negara dengan kepulauan terbesar masih
mengalami permaslahan dalam pembangunan salah satunya adalah akses listrik
kepada daerah 3T. Salah satu solusi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia adalah mengeluarkan kebijakan pra-elektrifikasi pada 2017. Kebijakan
ini bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan cara menyediakan
lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) bagi daerah 3T. Namun masih terdapat
ragam permasalahan pada LTSHE terutama dalam aspek teknis. Permasalahan yang
muncul yaitu masih belum sesuainya desain sistem dengan standar minimal yang
harus dipenuhi oleh LTSHE serta masih dilakukannya pengurangan intensitas
lampu secara manual. Kedua permasalahan ini berujung pada inefisiensi daya
sistem dan buruknya performansi sistem. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk
memberikan rekomendasi sistem yang paliong optimal dari LTSHE. Rekomendasi
sistem akan diuji dengan simulasi pada perangkat lunak MATLAB serta pada PSIM
dan juga Proteus. Matlab akan digunakan untuk menguji hasil perhitungan
matematis sitem yang dilakukan. Sedangkan PSIM dan Proteus akan digunakan
sebagai verifikasi hasil perhitungan matematis supaya metode pengurangan
intesitas daya dapat dilakukan pembuatan purwarupanya serta pengujiannya.
Adapun metode pengurangan intesitas daya otomatis yang digunakan dan
dibandingkan adalah dengan modulasi PWM dan pembatas arus. Didapatkan
rekomensasi sistem LTSHE adalah dengan menggunakan PV yang memiliki Imp
diatas 1.9327 dan kapasitas diatas 35,84Wp, baterai lead acid 12V dengan kapasitas
diatas 31Ah, dan MPPT charge controller dengan metode P&O serta konverter
buck. Sedangkan metode pengaturan intensitas daya lampu akan lebih baik
menggunakan metode PWM.