digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Indonesia sebagai salah satu negara dengan kepulauan terbesar masih mengalami permaslahan dalam pembangunan salah satunya adalah akses listrik kepada daerah 3T. Salah satu solusi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia adalah mengeluarkan kebijakan pra-elektrifikasi pada 2017. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan cara menyediakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) bagi daerah 3T. Namun masih terdapat ragam permasalahan pada LTSHE terutama dalam aspek teknis. Permasalahan yang muncul yaitu masih belum sesuainya desain sistem dengan standar minimal yang harus dipenuhi oleh LTSHE serta masih dilakukannya pengurangan intensitas lampu secara manual. Kedua permasalahan ini berujung pada inefisiensi daya sistem dan buruknya performansi sistem. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk memberikan rekomendasi sistem yang paliong optimal dari LTSHE. Rekomendasi sistem akan diuji dengan simulasi pada perangkat lunak MATLAB serta pada PSIM dan juga Proteus. Matlab akan digunakan untuk menguji hasil perhitungan matematis sitem yang dilakukan. Sedangkan PSIM dan Proteus akan digunakan sebagai verifikasi hasil perhitungan matematis supaya metode pengurangan intesitas daya dapat dilakukan pembuatan purwarupanya serta pengujiannya. Adapun metode pengurangan intesitas daya otomatis yang digunakan dan dibandingkan adalah dengan modulasi PWM dan pembatas arus. Didapatkan rekomensasi sistem LTSHE adalah dengan menggunakan PV yang memiliki Imp diatas 1.9327 dan kapasitas diatas 35,84Wp, baterai lead acid 12V dengan kapasitas diatas 31Ah, dan MPPT charge controller dengan metode P&O serta konverter buck. Sedangkan metode pengaturan intensitas daya lampu akan lebih baik menggunakan metode PWM.