digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lutfi Dewi Nirmala Sari
PUBLIC Irwan Sofiyan

Buah pisang sebagai buah klimakterik selama proses pematangannya memiliki karakteristik peningkatan produksi etilen autokatalitik dan peningkatan laju respirasi. Sebagai tetua dari jenis pisang yang banyak dibudidayakan saat ini, Musa acuminata (genom A) dan Musa balbisiana (genom B) menunjukkan profil proses pematangan yang berbeda. Selama proses pascapanen yang relatif singkat, buah pisang mengalami berbagai proses metabolik dan fisiologis yang melibatkan banyak jalur regulator dan hormon pertumbuhan yang kompleks. Keterlibatan hormon etilen dan ethylene responsive factor (ERF) sebagai faktor transkripsi dalam regulasi transkripsi gen-gen biosintesis etilen selama proses pematangan buah pisang belum dipelajari secara lebih detail. Pemahaman yang komprehensif terhadap hormon etilen dan regulasi gen merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memperpanjang masa simpan buah. Buah pisang dipanen, diberi perlakuan etilen dan kontrol selanjutnya diamati proses pematangannya. Analisis paramater fisiologi dilakukan seperti perubahan warna, rasio daging dan kulit buah, total padatan terlarut serta konversi pati menjadi gula untuk melihat perubahan selama proses pematangan buah pisang. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan profil pematangan antara buah yang diberi perlakuan etilen dan kontrol pada kelompok pisang Musa acuminata cv. Cavendish dan Musa balbisiana cv. Klutuk. Pada penelitian ini dilakukan analisis transkriptomik dengan RNA-seq menggunakan Illumina Hiseq® 2000 dan analisis gen diferensial untuk mengetahui perubahan ekspresi gen ERF selama proses pematangan buah Musa acuminata cv. Cavendish. Titik hari yang dianalisis yaitu hari ke-1 (mentah) dan hari ke-7 (matang) pada buah yang tidak diberi perlakuan etilen. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya DEG (Differential Expressed Gene) sejumlah 1.379 dan 1.577 gen terekspresi secara berbeda pada sampel kondisi mentah dan matang. Selanjutnya hasil analisis gen-gen yang terekspresi berbeda tersebut dipetakan untuk mengetahui ontologi gen, diperoleh 41 kategori yang terlibat dalam penyusun komponen seluler, proses biologis, dan fungsi molekuler. Beberapa faktor transkripsi ERF juga menunjukkan nilai ekspresi gen yang berbeda pada buah pisang mentah dan matang. Dua faktor transkripsi dipilih (MaERF083 (Ma08_g33940) dan MaERF026 (Ma10_g19470)) untuk dilakukan konfirmasi dan kuantifikasi nilai ekspresi gen menggunakan metode qPCR pada buah pisang genom A dan genom B. Hasil data fisiologis dan analisis ekspresi gen menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p < 0,05) profil pematangan antara buah pisang genom A dan B pada perlakuan etilen maupun kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kultivar memiliki perbedaan sensitivitas dan respon terhadap pemberian etilen yang disebabkan oleh adanya perbedaan regulasi transkripsi.