ABSTRAK Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti COVER Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Mangisi Herawati Napitupulu
PUBLIC Alice Diniarti
Di dalam industri perminyakan, aliran multifasa merupakan fenomena yang kerap
terjadi. Rejim aliran merupakan hal yang penting untuk menjelaskan aliran
multifasa, di mana rejim aliran bervariasi tergantung kecepatan individual
komponen dalam aliran multifasa tersebut. Salah satu rejim, yaitu aliran slug, dapat
menyebabkan fluktuasi tekanan yang cukup signifikan yang akan berdampak pada
ketahanan struktur fasilitas (pipa, separator, dll). Instalasi sumur-pipa-riser lepas
pantai menghadapi tantangan yang besar terkait dengan aliran. Salah satu tipe slug
yang parah diinduksi oleh sumur dan riser vertikal yang menyebabkan tekanan
meningkat hingga menimbulkan tekanan dan laju berisolasi. Aliran slug yang parah
memberikan berbagai dampak, yaitu: cairan meluap dan tekanan tinggi di
separator, beban berlebih pada kompresor gas, fatigue, peningkatan korosi dan
penurunan produksi.
PT XYZ memiliki fasilitas produksi di lapangan lepas pantai area Selatan yang
terdiri atas Anjungan Remote dan Anjungan Produksi yang memproduksi fluida
cairan gross ± 55.000 BLPD, kandungan air ±93,67%, minyak bersih ± 9.266
BOPD dan total gas ± 37,4 MMCFD. Anjungan V, STS-A, STS-B dan Anjungan
P merupakan lingkup dari analisa aliran yang dilakukan. Anjungan V memiliki
sebelas (11) sumur aktif, STS-A memiliki tiga (3) sumur aktif dan STS-B juga
memiliki tiga (3) sumur aktif. Masing-masing anjungan ini memiliki pipa bawah
laut yang menuju ke gross separator yang sama di Anjungan Produksi. Pipa V – P
memiliki diameter 12 inchi dan panjang hampir 900-meter, Pipa STS-A – P
memiliki diameter 12 inchi dengan panjang hampir 3900-meter dan pipa STS-B –
P dengan diameter 8 inchi dan panjang hampir 3600-meter, dan gross separator
memiliki kapasitas gas sekitar 20 MMSCFD dan cairan 20.000 BPD dengan
tekanan operasi 109 psig. Analisa profil aliran pada ketiga pipa bawah laut ini perlu
dilakukan untuk memahami dampak jika terjadi penambahan fluida dikarenakan
adanya sumur baru sehingga dapat memberikan gambaran fenomena aliran serta
kemampuan kapasitas fasilitas permukaan yang ada untuk menampung total surge
volum jaringan internode V, STS-A dan STS-B. Penelitian ini mengkaji profil
aliran pada ketiga pipa bawah laut di PT XYZ. Analisa aliran ini dilakukan dengan
menggunakan software flow assurance OLGA dan PVTSim.
Dari hasil simulasi OLGA dengan menggunakan FA-model slugtracking bahwa
pada kondisi operasi saat ini, pada jaringan internode V, STS-A dan STS-B, rejim
aliran slug terjadi di pipa bawah laut V, yang berdampak kepada rejim aliran di pipa
STS-A dan STS-B. Tekanan aliran berosilasi di seluruh jaringan internode. Pada
kondisi operasi saat ini, gross separator masih dapat menampung surge volum
cairan yang terbentuk, akan tetapi dengan penambahan massa sumber dari adanya
penambahan sumur, rejim aliran slug terjadi di semua pipa, tekanan inlet tiap pipa
berosilasi dan gross separator yang ada tidak dapat menampung keseluruhan surge
volum cairan yang terbentuk dari ketiga pipa dikarenakan kapasitas gross separator
di anjungan produksi untuk menampung surge volum hanya 5.5 m3.
Alternatif untuk mengurangi dan/atau menghilangkan slug dilakukan dengan
topside choking untuk jaringan internode V, STS-A dan STS-B dan juga melakukan
kajian opsi untuk membuat gross separator baru di anjungan V untuk menangani
seluruh fluida dari sumur-sumur anjungan V. Topside choking tidak dapat
menghilangkan slug secara signifikan utuk jaringan internode akan tetapi gross
separator baru di anjungan V terbukti dapat menghilangkan slug dari aliran fluida
anjungan V dimana kedua aliran dari anjungan STS-A dan STS B tetap dialirkan
ke gross separator yang ada di anjungan produksi. Jika dalam waktu dekat akan ada
sumur baru, PT. XYZ perlu melakukan penilaian menyeluruh kepada semua
fasilitas permukaan yang ada untuk memastikan kemampuan dan kapasitasnya
untuk dapat memproses fluida tambahan dari sumur baru.