digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Debora Meciho
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Sekolah Tinggi Teologi (STT) Lembang merupakan sebuah sekolah tinggi bagi para calon pengajar agama Kristen Protestan di bawah naungan Yayasan Badan Pendidikan Kristen Gereja Kristen Pasundan Bandung (YBPK GKPB). Kompleks sekolah yang terletak di Jalan Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini dibangun untuk menjawab kebutuhan fasilitas pendidikan keagamaan yang dapat mendorong pertumbuhan kehidupan spiritual serta sosial penggunanya. Dalam kasus ini, YBPK GKPB hendak mendirikan sebuah sekolah tinggi teologi yang berlandaskan pada visi dan misi yayasan serta Gereja Kristen Pasundan (GKP) jemaat Lembang dan terbuka bagi para calon mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia. Total lahan yang dirancang seluas 31.000 m2. Dalam kasus ini, permasalahan utama perancangan adalah kompleks sekolah mengakomodasi fungsi bangunan pendidikan, hunian, dan peribadatan yang membutuhkan kriteria ketenangan, kenyamanan, dan tingkat privasi yang berbeda-beda; orientasi lahan miring menghadap ke arah timur-barat; serta adanya kebutuhan akan bangunan yang dapat mendorong para mahasiswanya untuk saling berinteraksi, baik antarpenghuni maupun dengan masyarakat umum. Atas dasar pertimbangan tersebut, proyek ini dirancang untuk menciptakan lingkungan kampus yang saling terintegrasi, mengoptimalkan efisiensi lahan, serta mendorong interaksi sosial antarpenghuni maupun dengan lingkungan sekitarnya. Isu yang diangkat dalam proyek ialah tata letak bangunan berdasarkan fungsi dan bentuk tapak, serta interaksi sosial. Tata letak bangunan dibutuhkan untuk menciptakan sekuens, memisahkan ruang publik dan privat, serta mengoptimalkan efisensi lahan miring. Isu interaksi sosial dianggap penting untuk mendorong mahasiswa yang kelak akan menjadi “pelayan Allah dan umat-Nya” untuk meningkatkan rasa toleransi dan sifat saling menghargai sesama manusia. Isu perancangan tersebut melahirkan konsep “Merasakan Ruang Spiritual dan Sosial dalam Bangunan Pendidikan”. Perancangan STT Lembang menghasilkan rancangan kompleks sekolah yang terdiri dari gedung kuliah, gereja, asrama putra dan putri, hunian dosen, serta bangunan pendukung perkuliahan yang berkapasitas ±500 orang dengan massa bangunan yang dipecah dan diletakkan pada ketinggian kontur yang berbeda. Perbedaan kontur dimanfaatkan sebagai pembentuk hirarki bangunan yang berorientasi pada sirkulasi utama pada tapak. Akses menuju tapak berada di Jalan Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lantai dasar menerapkan konsep pedestrian oriented dengan analogi simbol salib sebagai sumbu pengikat yang sekaligus membatasi ruang gerak pejalan kaki untuk menciptakan interaksi sosial. Kompleks kampus dirancang dengan kesan terbuka dan ruang-ruang transisi sebagai sarana membangun interaksi sosial dengan masyarakat.