Makalah ini menyediakan studi tinjauan pustaka untuk menyelidiki bagaimana konsep agile
manufacturing (AM) dapat digunakan di pabrik yang berbeda dalam jaringan produksi global
pada perusahaan. Untuk melakukan ini, makalah ini menggunakan kerangka kerja posisi
subnetworks milik Ferdows, Vereecke, dan Meyer (2016). Setiap posisi subnetwork memiliki
karakteristik dan misi manufaktur masing-masing. Dari empat subnetwork, makalah ini berfokus
pada dua sub-utama, footloose dan rooted. 17 artikel telah dianalisis dan makalah ini
menemukan bahwa ada empat kategori kemampuan utama pada konsep AM, yaitu daya tanggap,
fleksibilitas, integrasi, dan kompetensi. Masing-masing kategori kemampuan AM dapat
digunakan secara berbeda di setiap subnetwork tergantung pada faktor yang ditekankan dalam
setiap kategori. Dengan itu, makalah ini telah menyajikan bagaimana kemampuan AM dapat
membantu pabrik-pabrik di footloose dan rooted subnetwork untuk mencapai misi mereka.
Selanjutnya, penelitian ini merupakann fase awal untuk memahami bagaimana AM dapat
mengakomodasi pabrik yang berada di posisi subnetwork berbeda pada jaringan produksi global.
Studi ini juga menjabarkan wawasan bahwa konsep AM dengan kemampuan yang dimilikinya,
masih relevan untuk terus diimplementasikan di masa sekarang. Makalah ini belum memberikan
validasi empiris apa pun untuk temuan ini. Dengan demikian, makalah ini juga menyediakan
saran dan jalan untuk penelitian dimasa mendatang.