digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira

DAFTAR Harun Din Haq
PUBLIC Yoninur Almira


2020 TS PP HARUN DIN HAQ_JURNAL.pdf)u
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan

Bandara Internasional Jawa Barat terletak di Kecamatan Kertajati, salah satu kecamatan yang berada di utara Kabupaten Majalengka mulai diresmikan pertengahan 2018 dan sudah beroperasi sekitar satu tahun hingga saat ini. Namun dikhawatirkan rencana maupun kondisi eksisting tata ruangnya saat ini belum sesuai dengan konsep pengembangan wilayah berbasis bandara dan dampak terdahap wilayah sekitarnya saat ini masih belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian dokumen rencana dan kondisi eksisting dengan konsep pengembangan wilayah berbasis bandara serta mengetahui perspektif pemangku kepentingan terkait konsep pengembangan wilayah berbasis bandara yang sebaiknya didahulukan dan dampak BIJB terhadap wilayah sekitarnya saat ini sebagai rekomendasi untuk pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat dan wilayah sekitarnya. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menjustifikasi penilaian rencana melalui dokumen rencana milik pemerintah dan kondisi eksisting tata ruang BIJB dan wilayah sekitarnya melalui observasi lapangan dengan konsep pengembangan wilayah berbasis bandara serta untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh BIJB terhadap wilayah sekitarnya melalui wawancara 14 perangkat desa di Kecamatan Kertajati. Metode berikutnya menggunakan importance performance analysis dengan perolehan data melalui wawancara dengan pemerintah serta peninjauan tanggapan pengguna dari 5 media sosial milik PT.BIJB untuk mengetahui persepsi pemangku kepentingan mengenai variabel apa yang sebaiknya didahulukan untuk kemajuan BIJB dan wilayah sekitarnya. Hasilnya variabel jarak, zonasi, desain dan 15 variabel lainnya dari 37 variabel yang dokumen rencana dan kondisi eksistingnya telah sesuai dengan konsep. Lalu terdapat variabel integrasi, tata guna lahan, kawasan bisnis dan 7 variabel lainnya yang menurut pemerintah menjadi prioritas pertama serta variabel jarak, potensi peningkatan penumpang dan kargo, dan bandara sebagai katalis dan magnet dalam pengembangan bisnis yang menurut pengguna menjadi prioritas pertama. Dampak BIJB terhadap wilayah sekitarnya masih belum memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif secara maksimal, memberikan banyak dampak sosial negatif namun belum berdampak negatif terhadap lingkungan. Rekomendasi penelitian ini adalah perbaikan variabel yang belum sesuai dengan konsep pengembangan wilayah berbasis bandara oleh pemerintah. Perlu dilakukan koordinasi untuk mewujudkan variabel prioritas pertama menurut pemerintah dan pengguna pada penelitian ini lalu meningkatkan dampak positif serta mengurangi dampak negatif dari BIJB terhadap wilayah sekitarnya yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini.