digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rushdi
PUBLIC Alice Diniarti

Di balik krisis ekologi, tingginya permintaan energi, dan pemenuhannya oleh sumber fosil, gelombang laut menjadi alternatif sumber daya terbarukan dengan rapat daya yang tergolong tinggi. Studi potensi energi gelombang laut di Perairan Utara Papua dilakukan dengan simulasi Simulating Wave Nearshore (SWAN) pada rentang waktu 1 Desember 2014 – 30 November 2018. Data angin diambil dari ECMWF Era Interim sedangkan data batimetri diperoleh dari GEBCO resolusi 30 detik. Hasil model menunjukkan bahwa secara umum tinggi signifikan dan energi gelombang bernilai lebih besar di laut lepas (1-1,2 m dan 1,5-1,7 MWh/m) daripada di dekat pantai (0,7-0,9 m dan 1-1,3 MWh/m). Musim dan bulan dengan tinggi signifikan dan energi gelombang tertinggi terjadi pada musim barat (periode DJF) dan bulan Februari. Sementara yang terlemah terjadi pada musim timur (periode JJA) dan bulan Juli. Perubahan arah angin secara musiman tidak berpengaruh signifikan pada arah jalar gelombang di Perairan Utara Papua karena jenis gelombang yang mendominasi daerah kajian adalah gelombang swell. Dari tiga titik kajian yang dipilih, Supiori Utara memiliki potensi energi gelombang paling tinggi dibanding Amberbaken dan Demta dengan rata-rata tinggi gelombang signifikan 0,96 m dan transpor energi sebesar 3,86 kW/m.