ABSTRAK Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari COVER Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari BAB 1 Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari BAB 2 Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari BAB 3 Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari BAB 4 Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari BAB 5 Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari PUSTAKA Getbogi Hikmawan
PUBLIC Ratnasari
Kosmologi standar memiliki beberapa masalah dalam menjelaskan evolusi alam
semesta, diantaranya masalah horizon dan masalah kedataran (flatness). Teori
inflasi dicetuskan untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh kosmologi
standar, yang mana ide dari teori inflasi adalah bahwa alam semesta pada awalnya
mengalami suatu periode ekspansi eksponensial yang berlangsung dalam periode
singkat. Hingga saat ini, banyak model yang mencoba menjelaskan mengenai
peristiwa ini. Namun, model-model yang ada masih berupa spekulasi karena masih
sedikitnya hasil observasi yang dapat menunjukkan bahwa alam semesta mengalami
inflasi. Oleh karena itu, timbul pertanyaan ”dari sekian banyak model, model mana
yang tepat memberikan gambaran mengenai inflasi?”.
Teori relativitas umum menjelaskan bahwa dinamika alam semesta dijelaskan
melalui persamaan Einstein. Ruas kiri persamaan Einstein menggambarkan
geometri alam semesta sedangkan ruas kanannya menggambarkan energi dan
materi yang mengisi alam semesta. Model-model yang ditinjau dapat disusun
berdasarkan dua pendekatan dasar yaitu dengan memodifikasi ruas kanan
persamaan Einstein (disebut pendekatan materi termodifikasi/modified matter) atau
dengan memodifikasi ruas kiri persamaan Einstein (disebut pendekatan gravitasi
termodifikasi/modified gravity). Penelitian yang dikerjakan adalah kajian analitik
mengenai model inflasi alam semesta yang dibangun dari Teori Horndeski sebagai
teori skalar-tensor paling umum dengan menggunakan teori perturbasi kosmologi
(skalar dan tensor). Hasil kajian analitik aspek non-perturbatif dan perturbatif
dari model yang dibangun menunjukkan bahwa secara alami inflasi bisa terjadi
dan stabil pada setiap moda perturbasi. Kestabilan dari model ini dipelajari dari
persamaan gerak masing-masing moda perturbasinya. Kemudian dapat diturunkan
indeks spektral dari masing-masing moda perturbasinya dan dapat ditunjukkan
bahwa indeks spektral yang diperoleh dari model yang dibangun sesuai dengan data
observasi radiasi kosmik latar belakang.