digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Ramadoni
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Kereta trem adalah kereta ringan perkotaan yang mempunyai lintasan rel sebidang dengan jalan raya sehingga dapat menjangkau pusat kota, keramaian, pertokoan dan tujuan wisata. Oleh karena itu kereta trem harus dapat melewati lintasan lengkung ekstrim hingga radius 25 meter mengikuti geometri jalan raya. Dengan kondisi operasi demikian, konfigurasi bogie dan badan kereta yang spesifik diperlukan dan berbeda dengan kereta pada umumnya. Saat ini industri kereta api dalam negeri sedang melakukan pengembangan kereta trem dan mengkaji konfigurasi kereta trem yang sesuai dengan kondisi operasi di Indonesia. Konfigurasi bogie dan badan kereta pada rangkaian kereta trem sangat menentukan kemampuan dalam melewati tikungan. Ada tiga konfigurasi bogie dan badan kereta pada rangkaian kereta trem yang umum digunakan yaitu artikulasi tunggal, artikulasi ganda dan bogie tipe Jakobs. Untuk memilih konfigurasi yang tepat perlu dilakukan analisis berdasarkan kondisi operasi. Pada tugas sarjana ini, penentuan konfigurasi kereta trem menggunakan analisis grafis dengan perangkat lunak Autodesk Inventor dan analisis gaya lateral saat akan memasuki tikungan dengan metode perhitungan Heumann. Berdasarkan analisis grafis dan analisis gaya lateral dengan metode perhitungan Heumann, konfigurasi artikulasi tunggal dipilih sebagai konfigurasi rangkaian kereta trem oleh industri kereta api dalam negeri. Konfigurasi kereta trem artikulasi tunggal selanjutnya dimodelkan dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak Universal Mechanism untuk mengevaluasi kinerja di lintasan lengkung operasional terkecil berdasarkan standar GM/RT 2141 dan EN 14363. Berdasarkan hasil simulasi, semua faktor keamanan terhadap peristiwa keluar rel yang diperoleh masih dibawah batas nilai maksimum yang diizinkan pada standar GM/RT 2141 dan EN 14363. Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian kereta trem dinyatakan aman saat dioperasikan di lintasan lengkung operasional terkecil.