2020 TA 13115133 Ahmad ramadoni.pdf?
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1 - Ahmad ramadoni -13115133 - FIXXXXX + Revisi (FINALE).pdf]
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2 - Ahmad ramadoni -13115133 - FIXXXXX + Revisi (FINALE).pdf]
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3 - Ahmad ramadoni -13115133 - FIXXXXX + Revisi (FINALE).pdf]
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4 - Ahmad ramadoni -13115133 - FIXXXXX + Revisi (FINALE).pdf]
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5 - Ahmad ramadoni -13115133 - FIXXXXX + Revisi (FINALE).pdf]
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Daftar Pustaka - Ahmad ramadoni -13115133 - FIXXXXX + Revisi (FINALE).pdf]
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Kereta trem adalah kereta ringan perkotaan yang mempunyai lintasan rel sebidang
dengan jalan raya sehingga dapat menjangkau pusat kota, keramaian, pertokoan dan tujuan
wisata. Oleh karena itu kereta trem harus dapat melewati lintasan lengkung ekstrim hingga
radius 25 meter mengikuti geometri jalan raya. Dengan kondisi operasi demikian, konfigurasi
bogie dan badan kereta yang spesifik diperlukan dan berbeda dengan kereta pada umumnya.
Saat ini industri kereta api dalam negeri sedang melakukan pengembangan kereta
trem dan mengkaji konfigurasi kereta trem yang sesuai dengan kondisi operasi di Indonesia.
Konfigurasi bogie dan badan kereta pada rangkaian kereta trem sangat menentukan
kemampuan dalam melewati tikungan. Ada tiga konfigurasi bogie dan badan kereta pada
rangkaian kereta trem yang umum digunakan yaitu artikulasi tunggal, artikulasi ganda dan
bogie tipe Jakobs. Untuk memilih konfigurasi yang tepat perlu dilakukan analisis
berdasarkan kondisi operasi. Pada tugas sarjana ini, penentuan konfigurasi kereta trem
menggunakan analisis grafis dengan perangkat lunak Autodesk Inventor dan analisis gaya
lateral saat akan memasuki tikungan dengan metode perhitungan Heumann. Berdasarkan
analisis grafis dan analisis gaya lateral dengan metode perhitungan Heumann, konfigurasi
artikulasi tunggal dipilih sebagai konfigurasi rangkaian kereta trem oleh industri kereta api
dalam negeri.
Konfigurasi kereta trem artikulasi tunggal selanjutnya dimodelkan dan disimulasikan
menggunakan perangkat lunak Universal Mechanism untuk mengevaluasi kinerja di lintasan
lengkung operasional terkecil berdasarkan standar GM/RT 2141 dan EN 14363. Berdasarkan
hasil simulasi, semua faktor keamanan terhadap peristiwa keluar rel yang diperoleh masih
dibawah batas nilai maksimum yang diizinkan pada standar GM/RT 2141 dan EN 14363.
Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian kereta trem dinyatakan aman saat dioperasikan di
lintasan lengkung operasional terkecil.