digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Heating, ventilation, and air conditioning (pemanasan, ventilasi, dan pengondisian udara—disingkat HVAC) adalah sistem kontrol lingkungan dalam ruangan yang menyediakan kenyamanan termal dan kualitas udara yang baik untuk penghuni bangunan. Khususnya di Jakarta, pengondisian udara memakan sekitar 47% dari total konsumsi energi bangunan kantor. Listrik yang digunakan untuk menghidupkan sistem HVAC menghasilkan jejak karbon yang signifikan. Jejak karbon yang tinggi di atmosfir mengakibatkan kenaikan temperatur global, sehingga mengancam kehidupan manusia. Banyak upaya telah dilakukan sektor publik untuk menghemat energi, namun sektor swasta umumnya membutuhkan insentif yang lebih tinggi untuk turut serta dalam mengurangi penggunaan energi. Dengan memilih sistem HVAC yang tepat, sektor swasta dapat menekan biaya awal dan pengeluaran energi serta melestarikan lingkungan. Perancangan dan pemilihan sistem HVAC bertujuan untuk mengestimasi beban pedinginan bangunan dan memilih sistem HVAC dengan kapasitas pendinginan yang sesuai dengan harga yang paling rendah. Meski demikian, insinyur sebaiknya mendorong rancangan yang menghasilkan dampak lingkungan yang paling kecil. Estimasi beban pendinginan dan perhitungan hilang tekanan dalam sistem saluran udara dan pipa pendingin dilakukan pada sebuah bangunan kantor di Jakarta Pusat. Tiga sistem HVAC dibandingkan berdasarkan spesifikasi teknis, harga total proyek, harga kumulatif energi, dan dampak lingkungan dengan menggunakan metode kuantitatif. Bangunan kantor menghasilkan beban puncak sebesar 197 kW dan sistem terpisah bersaluran dipilih sebagai sistem HVAC yang paling sesuai untuk dipasang pada bangunan tersebut. Sistem tersebut memiliki konsumsi energi spesifik sebesar 9.0 kWh/m 2/bulan dengan nilaiproyek sebesar 4,507,346,073 IDR.