COVER Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti BAB 7 Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Alvin Parande Bayudanto
PUBLIC Alice Diniarti
Apartemen Regatta Phase II merupakan apartemen yang dibangun setelah
pembangunan Apartemen Regatta Phase I. Apartemen ini dibangun dengan tujuan
untuk menambah lahan hunian bagi penduduk kota. Apartemen Regatta Phase II
berlokasi di daerah Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Struktur bangunan ini
terdiri dari 3 tower yang sama dan sebangun, masing-masing memiliki 24 lantai
dengan basement 2 lantai yang memiliki fungsi sebagai lahan parkir. Sistem
pondasi dalam dengan menggunakan tiang pancang merupakan sistem yang
dipilih untuk memfasilitasi beban struktur atas dan beban lateral akibat gempa.
Lapisan tanah pada lokasi proyek dinilai kurang baik, oleh karena itu diperlukan
perbaikan tanah dengan stone column untuk memfasilitasi gempa yang akan
terjadi dan mencegah liquifaksi pada lapisan pasir. Untuk basement, diperlukan
dinding penahan tanah dengan diaphragm wall dan perkuatan menggunakan strut.
Dalam desain geoteknik yang dilakukan pada proyek ini, terdapat analisis dan
perhitungan desain yang dilakukan, di antaranya adalah analisis factor of safety
dari potensi liquifaksi, desain pondasi tiang pancang, desain perbaikan tanah
dengan stone column, dan desain dinding diaphragm wall untuk basement.
Perhitungan analisis liquifaksi menghasilkan output factor of safety terhadap
gempa 475 dan 2475 tahun. Desain pondasi tiang pancang memiliki output
diameter dan kedalaman pemancangan tiang tunggal, konfigurasi grup tiang, dan
deformasi lateral yang terjadi (dihitung menggunakan program Ensoft LPILE)
dengan mempertimbangkan beban statik dan beban gempa 475 serta 2475 tahun.
Desain stone column memiliki output diameter dan jarak antar stone column untuk
mendisipasi peningkatan tekanan air pori dan mereduksi gaya gempa yang terjadi
pada lapisan pasir pada gempa 475 dan 2475 tahun. Desain basement memiliki
output jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk diaphragm wall dan profil baja
untuk strut supaya dapat memfasilitasi tekanan lateral statik dan dinamik akibat
gempa 475 dan 2475 tahun.
Dari perhitungan yang dilakukan terhadap 4 aspek di atas, didapatkan hasil
sebagai berikut: untuk analisis liquifaksi, dapat disimpulkan lapisan pasir jenuh
pada dasar galian sampai kedalaman 10,5 m mengalami liquifaksi. Pondasi yang
diperlukan pada proyek Regatta adalah tiang pancang dengan ukuran 600 mm
dengan kedalaman pemancangan 21-45 m, memiliki konfigurasi yang bervariasi seperti 1x1, 1x2, 1x3, 2x2, sampai dengan 10x22 dengan jarak antar tiang antara
3-4D, deformasi yang terjadi berkisar antara 0,2 – 15 mm. Stone column yang
digunakan memiliki diameter 1 meter dengan jarak yang bervariasi yaitu 2; 2,2;
2,4 meter. Desain tulangan yang dibutuhkan untuk diaphragm wall, yaitu tulangan
longtudinal D28-200 untuk momen positif, D28-150 untuk momen negatif, dan
2D13-250 untuk tulangan transversal atau yang dikenal dengan istilah sengkang.
Desain strut menggunakan profil IWF 400.400.13.21 dengan kapasitas menahan
beban aksial tekan sebesar 4075,894 kN.