Latar belakang dan tujuan: Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat
atau mencegah terjadinya oksidasi. Cucurbitaceae merupakan sumber antioksidan alami
yang banyak tumbuh di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kapasitas
antioksidan ekstrak daun mentimun (CS), labu siam (SE), oyong (LA), labu kuning
(CM), paria (MC) menggunakan metode pengujian antioksidan FRAP dan DPPH serta
korelasi antara fenol total, flavonoid total dan karotenoid total terhadap kapasitas FRAP
dan peredaman DPPH. Metode: Ekstraksi secara sinambung dengan tiga pelarut
berbeda kepolaran (n-heksana, etil asetat dan etanol, sehingga diperoleh ekstrak nheksana CS1, SE1, LA1, CM1, MC1; ekstrak etil asetat CS2, SE2, LA2, CM2, MC2
dan ekstrak etanol CS3, SE3, LA3, CM3, MC3. Setiap ekstrak dipantau secara
kromatografi lapis tipis (KLT), dilakukan uji kapasitas antioksidan dengan metode
FRAP, DPPH, EC50 kapasitas FRAP, IC50 peredaman radikal DPPH, penetapan fenol
total, flavonoid total, karotenoid total serta korelasinya dengan kapasitas FRAP dan
peredaman DPPH. Hasil: SE2 (ekstrak etil asetat daun labu siam) memiliki EC50
kapasitas FRAP terendah yaitu 759 ppm. LA3 (ekstrak etanol daun oyong) memiliki
IC50 peredaman DPPH terendah yaitu 73 ppm. SE2 memiliki fenol total tertinggi (4,01g
GAE/100g), MC1 memiliki flavonoid total tertinggi (14,37 g QE/100g) dan karotenoid
total tertinggi (19,53g BET/100g). Fenol total sampel SE mempuyai korelasi positif,
tinggi dan bermakna terhadap kapasitas FRAP dan peredaman DPPH. Kesimpulan:
Metode uji FRAP dan DPPH memberikan hasil yang linier untuk pengukuran aktivitas
antioksidan pada ekstrak daun labu siam. Kapasitas FRAP dan aktivitas peredaman
DPPH dalam ekstrak daun labu siam dapat diperkirakan secara tidak langsung dengan
penentuan fenol total. Senyawa golongan fenol pada daun labu siam merupakan
kontributor utama dalam kapasitas FRAP dan peredaman DPPH