Latar belakang dan tujuan: Antioksidan adalah zat yang memiliki kemampuan untuk
melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Konsumsi sayuran dapat
membantu mengurangi resiko berbagai penyakit degeneratif. Sayuran hijau merupakan sumber
yang sangat baik sebagai antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi. Ekstrak dari
beberapa jenis yang berbeda pada suku Brassicaceae memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan beberapa ekstrak herba dari empat
jenis sawi dengan menggunakan dua metode pengujian antioksidan yaitu metode DPPH (2,2-
difenil-1-pikrilhidrazil) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) serta korelasi antara
total fenol, flavonoid dan karotenoid terhadap peredaman DPPH dan kapasitas FRAP. Metode:
Ekstraksi secara refluks menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat. Masing-masing
ekstrak dipantau secara kromatografi lapis tipis (KLT). Selanjutnya dilakukan uji aktivitas
antioksidan ekstrak dengan metode DPPH dan FRAP, penetapan IC50 peredaman radikal DPPH
dan EC50 kapasitas FRAP, penetapan fenol, flavonoid, karotenoid total dari masing-masing
ekstrak dan korelasinya dengan peredaman DPPH dan FRAP. Hasil: Aktivitas antioksidan
tertinggi dengan metode DPPH (85,79%) diberikan oleh ekstrak etilasetat herba kailan (D2) dan
aktivitas peredaman FRAP tertinggi (19,56%) diberikan oleh ekstrak etanol herba kailan (D3).
Ekstrak etil asetat herba petcai (C2) memiliki fenol total tertinggi (7,40 g GAE/100g), ektsrak
etil asetat herba kailan (D2) memiliki flavonoid total tertinggi (23,08g QE/100g) dan ekstrak nheksana herba caisin (B1) memiliki karotenoid total tertinggi (41,04 g BET/100g). Fenol total
dalam ekstrak herba pak choi, caisin, kailan mempunyai korelasi tinggi, positif dan bermakna
terhadap aktivitas peredaman DPPH dan kapasitas FRAP. Flavonoid total dalam ekstrak kailan
yang mempunyai korelasi positif dan bermakna terhadap aktivitas peredaman DPPH.
Karotenoid total dalam ekstrak herba pak choi, caisin, petcai mempunyai korelasi negatif dan
bermakna terhadap aktivitas peredaman DPPH dan FRAP. Kesimpulan: Metode uji DPPH dan
FRAP memberikan hasil yang linier untuk pengukuran aktivitas antioksidan pada ekstrak herba
pak choi, caisin dan kailan. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak herba pak choi, caisin dan
kailan dapat diperkirakan secara tidak langsung dengan penentuan fenol total. Golongan fenol
merupakan kontributor utama terhadap aktivitas antioksidan dalam ekstrak herba pak choi,
caisin, dan kailan.