Latar belakang dan tujuan : Lebah madu merupakan serangga penghasil madu.
Produk madu ini dihasilkan dari nektar yang diolah oleh lebah madu sebagai
cadangan makanan bagi koloni lebah madu. Komposisi kimia yang terkandung
pada madu menjadikan produk alam ini memiliki banyak manfaat. Salah satunya
adalah manfaat untuk meningkatkan stamina. Dalam aktivitas manusia, stamina
diperlukan untuk beraktivitas. Menurunnya stamina maka akan berkorelasi
dengan menurunnya aktivitas. Adanya efek lelah pada aktivitas menjadi tanda
bahwa terjadi penurunan stamina. Lelah dapat terjadi pula karena adanya kondisi
biokimia di dalam tubuh yang bertambah. Salah satunya adalah terjadinya
peningkatan asam laktat sebagai hasil dari metabolit aktivitas anaerobik.
Pengujian anti lelah dilakukan dengan mengukur efek anti lelah secara fisik dan
biokimia terhadap model hewan coba mencit dan dilanjutkan pada manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan efek anti lelah dari tiga spesies
lebah madu yang dikembangkan di Indonesia, yakni lebah madu Apis mellifera,
Apis cerana, dan Trigona sp. Metode : Penelitian dimulai dengan observasi dan
pemilihan lokasi pengambilan sampel madu yang dilanjutkan dengan determinasi
spesies lebah madu dan madu yang dihasilkan. Selanjutnya madu digunakan pada
kajian anti lelah dengan pemberian oral yang dilanjutkan pada pengamatan
biokimia darah dengan parameter berupa glukosa darah, asam laktat, dan glikogen
pada otot dan hati. Hasil : Tiga jenis madu dengan dosis pemberian 208 mg/20 g
berat badan mencit dan dosis 80 g untuk pemberian pada manusia, memiliki
kemampuan meningkatkan aktivitas fisik yang ditandai dengan waktu
pengukuran. Bahan uji dapat pula meningkatkan cadangan energi glikogen pada
organ hati dan jaringan otot pada mencit. Bahan uji juga memberikan pengaruh
terhadap pembentukan asam laktat di dalam darah. Kesimpulan : Bahwa ketiga
jenis madu dapat memberikan efek anti lelah yang diujikan pada mencit dan
manusia