ABSTRAK Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana COVER Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana
Latar Belakang dan Tujuan: Lobak dan bengkuang diketahui dapat menurunkan kadar
glukosa darah dari beberapa penelitian sebelumnya. Lobak merupakan bahan makanan
yang banyak digunakan untuk mengatasi diabetes. Bengkuang mengandung banyak serat
dan inulin yang dapat mempertahankan kadar gula normal tubuh. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan efek kombinasi lobak dan bengkuang dalam menurunkan kadar gula
darah yang diharapkan lebih efektif dibanding pemberian tunggal dengan dosis yang lebih
rendah. Metode: Pengujian aktivitas antidiabetes dilakukan dengan dua metode. Metode
pertama yaitu induksi diabetes dengan aloksan 55 mg/kg bb. Mencit dibagi menjadi 7
kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol diabetes, pembanding gliklazid 5,2 mg/kg bb,
lobak 200 mg/kg bb, bengkuang 100 mg/kg bb, kombinasi dosis tinggi (lobak 200 mg/kg
bb dan bengkuang 100 mg/kg bb) dan kombinasi dosis rendah (lobak 100 mg/kg bb dan
bengkuang 50 mg/kg bb). Sediaan uji diberikan secara oral selama 21 hari. Kadar gula
darah ditentukan setiap 7 hari. Pankreas diisolasi pada hari terakhir terapi untuk dilakukan
pewarnaan Gomori. Metode kedua yaitu penginduksian resistensi insulin dengan emulsi
tinggi lemak 0,01 ml/g peroral selama 21 hari. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok seperti
pada metode pertama dengan metformin 195 mg/kg bb sebagai pembanding yang
diberikan secara oral selama 21 hari. Penentuan sensitivas insulin dilakukan dengan
metode toleransi insulin. Hasil: Ekstrak lobak 200 mg/kg bb, kombinasi dosis tinggi
(lobak 200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb) dan kombinasi dosis rendah (lobak
100 mg/kg bb dan bengkuang 50 mg/kg bb) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada
mencit induksi aloksan berturut-turut sebesar 45,50%, 34,33% 50,22% setelah pemberian
selama 21 hari yang berbeda bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol diabetes.
Pada mencit induksi emulsi tinggi lemak, penggunaan tunggal lobak dan bengkuang
dapat meningkatkan nilai KITT berturut-turut sebesar 125% dan 191,25% yang berbeda
bermakna dengan nilai KITT awal (p<0,05). Kesimpulan: Kombinasi dosis tinggi (lobak
200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb) dan kombinasi dosis rendah (lobak 100
mg/kg bb dan bengkuang 50 mg/kg bb) menunjukkan aktivitas penurunan kadar
glukosa darah pada diabetes akibat kerusakan sel ?pankreas. Penggunaan tunggal
ekstrak lobak 200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb dapat memperbaiki
sensitivitas sel terhadap hormon insulin.