digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

COVER Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Sitti Amirah
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang dan Tujuan: Lobak dan bengkuang diketahui dapat menurunkan kadar glukosa darah dari beberapa penelitian sebelumnya. Lobak merupakan bahan makanan yang banyak digunakan untuk mengatasi diabetes. Bengkuang mengandung banyak serat dan inulin yang dapat mempertahankan kadar gula normal tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek kombinasi lobak dan bengkuang dalam menurunkan kadar gula darah yang diharapkan lebih efektif dibanding pemberian tunggal dengan dosis yang lebih rendah. Metode: Pengujian aktivitas antidiabetes dilakukan dengan dua metode. Metode pertama yaitu induksi diabetes dengan aloksan 55 mg/kg bb. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol diabetes, pembanding gliklazid 5,2 mg/kg bb, lobak 200 mg/kg bb, bengkuang 100 mg/kg bb, kombinasi dosis tinggi (lobak 200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb) dan kombinasi dosis rendah (lobak 100 mg/kg bb dan bengkuang 50 mg/kg bb). Sediaan uji diberikan secara oral selama 21 hari. Kadar gula darah ditentukan setiap 7 hari. Pankreas diisolasi pada hari terakhir terapi untuk dilakukan pewarnaan Gomori. Metode kedua yaitu penginduksian resistensi insulin dengan emulsi tinggi lemak 0,01 ml/g peroral selama 21 hari. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok seperti pada metode pertama dengan metformin 195 mg/kg bb sebagai pembanding yang diberikan secara oral selama 21 hari. Penentuan sensitivas insulin dilakukan dengan metode toleransi insulin. Hasil: Ekstrak lobak 200 mg/kg bb, kombinasi dosis tinggi (lobak 200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb) dan kombinasi dosis rendah (lobak 100 mg/kg bb dan bengkuang 50 mg/kg bb) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit induksi aloksan berturut-turut sebesar 45,50%, 34,33% 50,22% setelah pemberian selama 21 hari yang berbeda bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol diabetes. Pada mencit induksi emulsi tinggi lemak, penggunaan tunggal lobak dan bengkuang dapat meningkatkan nilai KITT berturut-turut sebesar 125% dan 191,25% yang berbeda bermakna dengan nilai KITT awal (p<0,05). Kesimpulan: Kombinasi dosis tinggi (lobak 200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb) dan kombinasi dosis rendah (lobak 100 mg/kg bb dan bengkuang 50 mg/kg bb) menunjukkan aktivitas penurunan kadar glukosa darah pada diabetes akibat kerusakan sel ?pankreas. Penggunaan tunggal ekstrak lobak 200 mg/kg bb dan bengkuang 100 mg/kg bb dapat memperbaiki sensitivitas sel terhadap hormon insulin.