digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yelvia Nurianti
PUBLIC yana mulyana

Daun tempuyung merupakan obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat. Khasiat daun tempuyung yang dikenal antara lain sebagai peluruh air seni, sebagai diuretik, melindungi ginjal dari stress oksidatif, dan dapat memperbaiki kondisi Impaired Glucose Tolerance (IGT). Penelitian sebelumnya menunjukan fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) memberikan aktivitas yang paling besar terhadap penghambatan xanthin oksidase. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menilai keamanan dari ekstrak etil asetat daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) melalui uji toksisitas akut dan subkronis pada hewan percobaan sebelum digunakan oleh manusia. Daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Uji toksisitas akut dilakukan pada mencit galur ddY dengan metode konvensional. Rentang konsentrasi yang digunakan yaitu 0,19 g/kg bobot badan (bb), 0,56 g/kg bb, 1,67 g/kg bb, 5 g/kg bb dan 15 g/kg bb. Sementara itu uji toksisitas subkronis dilakukan pada tikus galur Wistar dengan pemberian sediaan zat uji selama 90 hari. Dosis uji yang digunakan yaitu 100 mg/kg bb, 400 mg/kg bb dan 1000 mg/kg bb. Pada uji dilakukan pengamatan perilaku, perkembangan berat badan, indeks organ, hematologi, biokimia klinik dan mikroskopik organ. Tidak terjadi kematian hingga dosis 15 g/kg bb pada pengujian toksisitas akut baik pada hewan jantan dan betina. Begitu pula pada pengujian toksisitas subkronis hingga dosis 1 g/kg bb selama 90 hari. Pengamatan perilaku, profil bobot badan dan mikroskopik organ pada semua kelompok menunjukan profil yang sebanding. Hasil pengamatan indeks organ, hematologi dan biokimia klinik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok uji dan kelompok kontrol.