Infeksi cacing tularan tanah merupakan salah satu penyakit tropis yang terabaikan
namun masih memiliki dampak negatif bagi kesehatan individu dan masyarakat.
Prevalensi infeksi cacing tularan tanah di Indonesia bervariasi antara 2,2-96,3 %.
Anak usia sekolah merupakan kelompok yang rentan terinfeksi cacing tularan
tanah. Aspek epidemiologi yang meliputi, prevalensi, intensitas, faktor resiko, dan
morbiditas berperan penting dalam program penanggulangan infeksi cacing
tularan tanah pada anak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aspek
epidemiologi infeksi cacing tularan tanah pada anak usia sekolah di SDN Cibodas.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada 74 anak
usia sekolah di SDN Cibodas. Pengujian parasitologis pada sampel feses
dilakukan dengan menggunakan metode McMaster. Penentuan hemoglobin pada
sampel darah dilakukan dengan menggunakan WHO Haemoglobin Colour Scale.
Pengukuran antropometrik dilakukan untuk memperoleh status retardasi tumbuh
linier dan kurus. Data sosioekonomi, lingkungan dan perilaku diperoleh melalui
kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi cacing
tularan tanah tunggal dan campuran berturut-turut sebesar 18,92 dan 22,60 %.
Cacing tambang merupakan spesies utama penyebab infeksi cacing tularan tanah
di sekolah tersebut. Intensitas infeksi cacing tularan tanah tergolong rendah yang
terlihat dari jumlah telur per g tinja: termasuk kelompok 50-250 untuk cacing
gelang, 100 untuk cacing cambuk, dan 100-600 untuk cacing tambang. Analisis
bivariat menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, pekerjaan ayah, jumlah anggota
keluarga, keberadaan toilet, hewan peliharaan, sumber air, kebiasaan cuci tangan,
penggunaan sepatu, konsumsi lalapan mentah dan penggunaan obat cacing bukan
merupakan faktor resiko penyebab infeksi cacing tularan tanah di SDN Cibodas.
Berdasarkan indeks TB/U dan indeks massa tubuh, prevalensi malnutrisi sebesar
29,72 dan 8,10 %. Prevalensi anemia di sekolah ini sebesar 66,21%. Berdasarkan
hasil studi, dapat disimpulkan bahwa intensitas dan prevalensi tunggal tergolong
rendah. Infeksi cacing tularan tanah berpengaruh secara signifikan terhadap
terjadinya anemia dan malnutrisi pada anak usia sekolah di SDN Cibodas.