digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Reaksi obat merugikan merupakan masalah yang sering terjadi pada geriatri, karena beberapa faktor seperti penurunan fungsi fisiologis dan organ, gangguan nutrisi, multipatologi dan polifarmasi terutama hipertensi pada lansia. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis reaksi obat merugikan pada pasien hipertensi yang diterapi di ruang rawat inap geriatri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu rekomendasi bagi apoteker dan praktisi kesehatan lain untuk menjamin keamanan terapi pasien geriatri. Penelitian ini merupakan penelitian non experimental cross sectional yang dilakukan secara retrospektif . Penentuan probabilitas ROM dilakukan menggunakan skala Naranjo. Kriteria sampel yang digunakan adalah pasien hipertensi yang berusia di atas 65 yang terdiri dari pasien pria dan wanita yang mengalami rawat inap dalam periode waktu Agustus 2012 –Januari 2013. Diperoleh data pasien hipertensi geriatri sebanyak 86 dengan pria 40 (46,51%) dan wanita 46 (53,48%). Untuk menentukan probabilitas ROM digunakan sampel sebanyak 31 yang terdiri dari 10 orang pasien laki-laki dan 21 orang pasien perempuan dan diperoleh hasil ROM yang dapat mungkin (possible), mungkin (probable) dan diragukan (doubtful) berturut-turut adalah 7, 8 dan 17 kasus. Diperoleh jumlah data dari masalah yang terkait obat selama proses terapi : tepat dosis 59,37% dan dosis tidak tepat 34,37%. Hasil interaksi obat berdasarkan klasifikasi tingkat keparahannya yaitu tingkat keparahan moderate 47 jenis interaksi dan tingkat keparahan major 6 jenis interaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya masalah terkait dengan obat khususnya reaksi obat merugikan pada geriatri yang menderita hipertensi. Dengan demikian, untuk menurunkan terjadinya reaksi obat merugikan perlu dilakukan pengidentifikasikan pada pemakaian obat dengan menghubungkan faktor-faktor khusus yang dialami oleh para geriatri.