Reaksi obat merugikan merupakan masalah yang sering terjadi pada geriatri,
karena beberapa faktor seperti penurunan fungsi fisiologis dan organ, gangguan
nutrisi, multipatologi dan polifarmasi terutama hipertensi pada lansia. Penelitian
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis reaksi obat merugikan pada
pasien hipertensi yang diterapi di ruang rawat inap geriatri. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi suatu rekomendasi bagi apoteker dan praktisi kesehatan
lain untuk menjamin keamanan terapi pasien geriatri. Penelitian ini merupakan
penelitian non experimental cross sectional yang dilakukan secara retrospektif .
Penentuan probabilitas ROM dilakukan menggunakan skala Naranjo. Kriteria
sampel yang digunakan adalah pasien hipertensi yang berusia di atas 65 yang
terdiri dari pasien pria dan wanita yang mengalami rawat inap dalam periode
waktu Agustus 2012 –Januari 2013. Diperoleh data pasien hipertensi geriatri
sebanyak 86 dengan pria 40 (46,51%) dan wanita 46 (53,48%). Untuk
menentukan probabilitas ROM digunakan sampel sebanyak 31 yang terdiri dari 10
orang pasien laki-laki dan 21 orang pasien perempuan dan diperoleh hasil ROM
yang dapat mungkin (possible), mungkin (probable) dan diragukan (doubtful)
berturut-turut adalah 7, 8 dan 17 kasus. Diperoleh jumlah data dari masalah yang
terkait obat selama proses terapi : tepat dosis 59,37% dan dosis tidak tepat
34,37%. Hasil interaksi obat berdasarkan klasifikasi tingkat keparahannya yaitu
tingkat keparahan moderate 47 jenis interaksi dan tingkat keparahan major 6 jenis
interaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya masalah
terkait dengan obat khususnya reaksi obat merugikan pada geriatri yang menderita
hipertensi. Dengan demikian, untuk menurunkan terjadinya reaksi obat merugikan
perlu dilakukan pengidentifikasikan pada pemakaian obat dengan
menghubungkan faktor-faktor khusus yang dialami oleh para geriatri.