digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

COVER Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Iis Susilawati Rosid
PUBLIC yana mulyana

Tartrazin, Kuning FCF, Merah Alura, Karmoisin, Ponceau 4R dan Coklat HT merupakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dari kelompok pewarna azo yang diijinkan ditambahkan pada berbagai produk pangan menurut regulasi Indonesia. Namun demikian, tingkat paparan pewarna tersebut pada berbagai kelompok populasi belum banyak dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tingkat paparan pewarna Tartrazin, Kuning FCF, Merah Alura, Karmoisin, Ponceau 4R, dan Coklat HT pada populasi siswa sekolah menengah atas yang dinyatakan sebagai persentasi terhadap Acceptable Daily Intake (ADI) masingmasing pewarna. Penelitian diawali dengan penentuan kelompok populasi yang akan diikutsertakan, dalam hal ini dipilih Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kota Cimahi. Berdasarkan rumus Slovin dan Cochran, ditentukan sebanyak 120 siswa berperan serta sebagai responden. Data asupan makanan responden diperoleh melalui survey menggunakan metode kuesioner 24-Hours Dietary Recall dan Food Frequency Questionnaire. Varian produk pangan yang tercatat, dikelompokkan menjadi kategori produk serealia, bakeri, minuman, produk susu, kembang gula, makanan ringan, dan komposit. Produk pangan yang mengandung minimum satu pewarna azo tersebut, dibeli dan ditentukan kadarnya menggunakan metode analisis standar yang sudah rutin digunakan. Berdasarkan data kadar pewarna dalam satu produk dan cacah konsumsi produk tersebut, asupan masing-masing pewarna dapat dihitung. Selanjutnya, data tersebut diolah secara statistik untuk menghitung asupan harian per orang pada persentil 95 dan 97,5% untuk masing-masing kategori pangan dan pewarna. Asupan total harian masing-masing pewarna dihitung dari penjumlahan asupan semua katagori pangan yang mengandung pewarna tersebut dan akhirnya dinyatakan sebagai persentase terhadadap nilai ADI masing-masing pewarna azo. Hasil survey menunjukkan sebanyak 66 varian produk pangan mengandung pewarna azo. Asupan total harian pewarna Tartrazin, Kuning FCF, Merah Alura, Karmoisin, Ponceau 4R dan Coklat HT pada persentil 95%, masing-masing sebesar 29,14; 15,85; 8,69; 20,11; 10,75; 3,35 mg/orang/hari atau setara dengan masing-masing 7,75; 12,36; 2,42; 9,80; 5,24; 2,18 % ADI, sedangkan pada persentil 97,5%, masing-masing sebesar 35,54; 22,76; 9,65; 21,70; 10,85; 5,17 mg/orang/hari atau setara dengan masingmasing 9,24; 17,74; 2,69; 10,57; 5,29; 3,36 %ADI. Paparan akumulatif semua pewarna azo yang diteliti pada persenti 95 dan 97,5% masing-masing sebesar 39,6 dan 48,9%. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tingkat paparan masing-masing pewarna azo maupun paparan akumulatifnya masih kurang dari 100% ADI.