digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

COVER Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Ulita S Si
PUBLIC yana mulyana

Latar belakang dan tujuan: Prevalensi penyakit alergi meningkat dramatis di seluruh dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang. Prevalensi penyakit alergi yang tinggi meningkatkan kebutuhan akan obat-obatan anti alergi. Kombinasi deksklorfeniramin maleat dan deksametason adalah obat yang banyak di resepkan dokter untuk menekan gejala alergi. ISO Indonesia tahun 2010 memuat ada 15 sediaan tablet yang mengandung campuran kedua zat tersebut. Badan POM sebagai pengawas obat dan makanan bertugas melakukan pengawasan pre dan dan post market obat yang beredar untuk melindungi masyarakat. Badan POM dalam melakukan tugasnya membutuhkan metode analisis yang tervalidasi untuk mengevaluasi kualitas dan kandungan deksklorfeniramin maleat dan deksametason yang terdapat dalam suatu produk. Metode yang dimantapkan merupakan metode AOAC yang menggunakan metode KCKT, diharapkan dapat digunakan untuk analisis rutin di Badan POM. Metode: Sistem KCKT menggunakan kolom C18 fase terbalik, fase gerak kalium hidrogen pospat 7,5 mM dalam Metanol-Air (60:40), laju alir 1 mL/menit, suhu kolom 32 0 C, volume injeksi 20 µL dan detektor UV 254 nm. Pada percobaan, baku induk dilarutkan dengan metanol air (50:50) dan pada sampel ditambahkan 10 mL metanol-air (50:50) sebelum diencerkan dengan fase gerak. Hasil: Persamaaan regresi kurva kalibrasi yang didapatkan linier pada rentang konsentrasi 16 - 112 ppm (r = 0,9999) untuk deksklorfeniramin maleat dan 4 - 28 ppm (r = 0,9999) untuk deksametason. Batas deteksi 0,23 mg/g untuk deksklorfeniramin maleat dan 0,05 mg/g untuk deksametason, sedangkan batas kuantisasi untuk deksklorfeniramin 0,69 mg/g dan deksametason 0,15 mg/g. Simpangan baku relatif (SBR) presisi satu hari (1,33%; 1,75%; 1,56%) dan antar hari 1,16% untuk deksklorfeniramin dan (1,43%; 0,72%; 1,85%) dan antar hari 0,47% untuk deksametason. Rentang akurasi menggunakan sampel spiked plasebo adalah 96,78 - 99,66% dengan SBR 1,07% untuk deksklorfeniramin dan 92,19 –96,3% dengan SBR 0,83% untuk deksametason. Hasil tersebut menunjukkan metode ini mempunyai kecermatan dan keseksamaan yang baik. Metode yang telah dimantapkan diaplikasikan untuk menentukan konsentrasi tablet di perdagangan yang mengandung campuran deksklorfeniramin maleat dan deksametason, didapatkan kadar deksklorfeniramin berkisar 97,10 - 102,25 % dan deksametason 91,55 - 101,69 % terhadap etiket.