digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Jeffin Farabi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhammad Jeffin Farabi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Jeffin Farabi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Jeffin Farabi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Jeffin Farabi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Jeffin Farabi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Jeffin Farabi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Jeffin Farabi
PUBLIC Alice Diniarti

PLTA Bakaru adalah pembangkit listrik tenaga air yang memiliki tipe run off river dan dibangun untuk membantu kebutuhan listrik sebesar 1030 GWH rata-rata setiap tahunnya di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan memberikan daya sebesar 2 x 63 MW. PLTA Bakaru menggunakan turbin Francis sebagai penerima energi potensial dan mengubahnya menjadi energi kinetik. Turbin Francis pada PLTA Bakaru memiliki permasalahan yang terletak pada umur guide vane yang relatif pendek. Hal ini terjadi karena air yang masuk ke turbin mebawa partikel pasir kuarsa dan menyebabkan erosi pada guide vane tersebut. Pasir kuarsa dibawa oleh air berasal dari adanya aktivitas penambangan di daerah dekat hulu sungai sumber air PLTA Bakaru. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan metode rekayasa peniruan. Proses rekayasa peniruan ini akan menghasilkan desain guide vane yang kemudian akan dibuat model based definition-nya untuk memenuhi kebutuhan industri 4.0. Setelah proses rekayasa peniruan dan produksi, guide vane perlu diukur geometrinya untuk memastikan apakah produk sudah sesuai rancangan dan memenuhi karakteristik geometri rancangan atau proses ini dapat disebut quality check. Hasil akhir tugas sarjana akan menjadi desain akhir dari proses rekayasa peniruan dan juga menentukan bahwa guide vane turbin Francis buatan PT. PLN (Persero) sudah sesuai desain dan memiliki karakteristik geometri yang sesuai dengan desain rekayasa peniruan.