digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

BAB 1 Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

BAB 2 Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

BAB 3 Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

BAB 4 Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

BAB 5 Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

DAFTAR Iswar Abidin
PUBLIC sarnya

2014_TS_PP_ISWAR_ABIDIN LAMPIRAN.pdf?
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

Secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. Berbagai kejadian bencana telah terjadi dan telah mengakibatkan berbagai macam kerugian baik korban jiwa, kerusakan lingkungan dan juga kerugian material. Beberapa kejadian bencana alam besar yang terjadi telah merubah paradigma aktor dalam manajemen bencana dari responsif menjadi preventif dan adaptif dan seiring banyaknya lembaga bantuan asing yang melakukan program penanggulangan bencana di Indonesia berimplikasi pada banyaknya program pengelolaan risiko bencana, baik itu yang berbasis pada masyarakat, sekolah, maupun peningkatan kapasitas pemerintah. Proyek PRB seharusnya ditempatkan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat, dimana perubahan terhadap sikap-sikap individu, sikap-sikap institusi dan perubahan struktur sosial harus menjadi tujuan utama dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan administratif program. Selain itu penyesuaian strategi program dengan struktur dan kondisi geospasial masyarakat sasaran harus dipertimbangkan. Dalam implementasinya keberhasilan program PRB masih menjadi perdebatan baik tentang bentuk idealnya maupun kesesuaian dengan konteks pembangunan manusia yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang struktur suatu program pengelolaan risiko bencana melalui analisis kerangka konseptual program dan aktualiasasi kegiatan dilapangan dilihat dari perspektif pemberdayaan masyarakat. Pendekatan Outcome mapping digunakan dalam mengkomparasi strategi penyusunan program dalam mencapai outcome. Perubahan tingkat partisipasi dan perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat menjadi tolak ukur pemberdayaan masyarakat dan korelasinya dengan struktur proyek yang diimplementasikan. Hasil pembahasan dan analisis menunjukkan bahwa program yang merupakan objek kajian studi memang dapat memberi kontribusi pada peningkatan kapasitas aktor yang menjadi target program sesuai dengan outcome yang ditargetkan oleh pengelola sebelumnya. Tetapi aspek pemberdayaan masyarakat dengan indikator perubahan perilaku dan partisipasi masyarakat yang berkelanjutan masih perlu mendapatkan perhatian dari pengelola proyek sejenis kedepannya. Kesesuaian strategi program dengan kondisi geospasial masyarakat diperlukan untuk meningkatkan kepedulian dan komitmen masyarakat dan aktor lainnya dalam pembangunan.