ABSTRAK Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana COVER Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Aulia Nurfazri Istiqomah
PUBLIC yana mulyana
Siput sawah (Filopaludina javanica v.d Busch 1844) secara empiris telah
digunakan sebagai hepatoprotektor. Siput sawah diketahui kaya akan protein yang
diduga berperan dalam melindungi hati dari kerusakan. Potensi siput sawah
sebagai hepatoprotektor masih perlu pembuktian lebih lanjut, maka dalam
penelitian ini dievaluasi efektivitas daging siput sawah dalam mencegah
kerusakan hati. Pengujian dilakukan dengan metode preventif dengan memberikan
parasetamol (360 mg/kg) sebagai penginduksi kerusakan hati selama 14 hari
disertai dengan pemberian daging siput sawah dan silymarin (25 mg/kg) sebagai
obat pembanding. Daging siput sawah terbagi dalam tiga bagian yakni daging
total, daging tanpa rektum, dan daging rektum yang masing-masing diberikan
dalam 3 variasi dosis. Bobot badan dipantau selama perlakuan dan kadar AST,
ALT, dan bilirubin diukur pada hari ke 0, 8, dan 15. Pada hari ke 15 dilakukan
pengukuran indeks organ dan pengamatan histopatologi organ hati. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian daging siput sawah menghambat
terjadinya kerusakan hati yang disebabkan oleh toksisitas parasetamol. Bagian
daging siput sawah yang paling efektif sebagai hepatoprotektor adalah daging
bagian rektum dengan dosis 0,395 g/kg yang efektifitasnya setara dengan
silymarin 25 mg/kg.