Latar belakang dan Tujuan : Resistin merupakan suatu molekul yang
memainkan peranan penting dalam patofisiologi beberapa penyakit. Kadar resistin
di dalam serum meningkat dengan meningkatnya berat badan dan juga berperan
dalam menghubungkan obesitas dengan diabetes dan resistensi insulin yang
berkaitan dengan sindroma metabolik. Sindroma metabolik merupakan kumpulan
faktor risiko atau abnormalitas metabolik yang berkaitan dengan resistensi insulin.
Beberapa penelitian menyebutkan adanya keterkaitan antara kurang tidur dengan
kejadian obesitas dan sindroma metabolik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk menentukan kadar resistin dan korelasinya dengan beberapa parameter
klinik pada subyek normal dan kurang tidur. Metode: Penelitian ini merupakan
analisis kategorik-numerik tidak berpasangan dengan subyek sebanyak 20 orang
normal (tidur cukup) dan 32 orang kurang tidur, pengukuran glukosa
menggunakan metode heksokinase dan kolesterol HDL menggunakan metode
enzimatik sedangkan pengukuran resistin dengan metode sandwich enzyme
immunoassay. Hasil penelitian : Diperoleh gambaran karakteristik yang
terdistribusi normal untuk hasil pemeriksaan pada subyek menggunakan statistik
Kolmogorov-Smirnov yaitu untuk parameter Body Mass Index, Tekanan Darah
Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Glukosa, Kolesterol HDL dan Resistin dengan
nilai p> 0,05. Uji korelasi dengan statistik korelasi Pearson tidak terdapat korelasi
antara konsentrasi serum resistin dengan beberapa parameter klinik yang
diperiksa. Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan antara subyek tidur normal
dengan kurang tidur pada semua parameter, namun yang berbeda signifikan secara
statistik dengan uji t independen hanya konsentrasi resistin serum (p=0,010).
Kesimpulan : Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan beberapa parameter pada
subyek tidur normal dengan kurang tidur, terutama pada konsetrasi resistin namun
tidak terdapat korelasi yang signifikan diantara resistin dengan beberapa
parameter klinik yang diperiksa.