digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira

DAFTAR Ayu Setya Kemalasari
PUBLIC Yoninur Almira



Pengarusutamaan pembangunan pariwisata nasional dapat membuka peluang perluasan maupun pemerataan lapangan pekerjaan, mendorong pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dengan tetap berpegang pada kearifan lokal yang menjadi karakteristik masing-masing daerah di Indonesia, termasuk pelestarian lingkungan. Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki beraneka ragam daya tarik wisata mulai dari wisata alam, budaya, maupun minat khusus. Namun, khususnya wisata pantai merupakan yang berkembang lebih pesat bila dibandingkan dengan wisata lainnya. Salah satu pantai yang menjadi destinasi pariwisata yaitu Pantai Pangandaran dengan keindahannya yang memiliki dua lengkung yaitu Pantai Timur dan Pantai Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan sarana dan prasarana di Pantai Pangandaran untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Penelitian ini menggunakan metode campuran dimana metode kuantitatif digunakan untuk mendukung metode kualitatif. Penilaian kesiapan sarana prasarana Pantai Pangandaran dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan data yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Berdasarkan kajian literatur dan analisis konten didapatkan variabel penelitian yakni daya tarik wisata, aktivitas, akomodasi, rumah makan, perbelanjaan, transportasi, dan walkability. Analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi eksisting terhadap kriteria dan indikator kondisi “ideal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana prasarana Pantai Pangandaran kurang siap untuk mendukung destinasi ini memiliki pelayanan berkelas dunia dengan persentase kesiapan 40,33%. Kekurangsiapan ditunjukkan dengan masih kurangnya perhatian terhadap pengelolaan limbah cair yang bermuara ke laut, keselamatan aktivitas wisatawan, kenyamanan pejalan kaki, dan ketersediaan transportasi umum. Hasil penilaian tingkat kesiapan sarana prasarana dapat dijadikan rekomendasi dan bahan pertimbangan dalam pengembangan Pantai Pangandaran menjadi destinasi wisata kelas dunia yang berkelanjutan.