digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Annisa Maulidya
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

COVER ANNISA MAULIDYA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB II TIN-PUS.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB III METODOLOGI.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB IV PROFIL PEUSAHAAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

PUSTAKA Annisa Maulidya
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Studi ini dilakukan untuk menganalisis potensi human error yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja di industri semen PT.X. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner di area pertambangan dan area produksi. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 96 orang yang merupakan operator alat berat pertambangan dan operator produksi. Metode penelitian yang digunakan melalui Human Reliability Analysis dengan metode Hierarchial Task Analysis (HTA), mengetahui jenis error yang terjadi dengan menggunakan metode SHERPA, kemudian melakukan perhitungan probabilitas human error yang terjadi dengan metode HEART. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode SHERPA, jenis error yang paling banyak terjadi di area pertambangan dan area produksi adalah action error terutama pekerjaan terlalaikan (A8). Jenis error yang terjadi disebabkan lalai dalam menggunakan alat pelindung diri dan proses pekerjaan yang tidak selesai dengan baik. Berdasarkan penelitian dengan metode HEART, nilai peluang human error terbesar di departemen pertambangan berada pada pekerjaan pembersihan dengan dozer dengan nilai 1,0560 dan di departemen produksi berada pada pekerjaan pembersihan area dengan nilai 1,8889. Berdasarkan kuesioner error producing conditions (EPCs) pada pekerja di departemen tambang penyebab error terbanyak adalah peralatan/instrument yang buruk sedangkan pada pekerja di departemen produksi adalah ketidaksesuaian antara resiko yang dibayangkan dengan resiko sesungguhnya. Rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan adalah perbaikan peralatan kerja, perbaikan visual display, dan pemberian checklist penilaian secara tepat.