COVER Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam memancang tiang pancang diperlukan spesifikasi hammer yang sesuai ,
agar tiang dapat dipancang kedalam titik dan penetrasi yang diinginkan. Salah
satu aspek penting dalam memancang adalah blow count yang mana
merepresentasikan kekuatan tiang pancang. Dalam memancang , stress yang
terjadi pada tiang pancang harus di amati agar material tiang pancang tetap bisa
menahan beban struktur setelah selesai dipancang. Menentukan kapasitas aksial
tiang tunggal , terdapat dua metode yaitu menggunakan static analysis dan
dynamic analisis. Data yang digunakan adalah data SPT dan korelasinya ke
parameter tanah. Dalam tugas akhir ini, di tinjau dua lokasi studi dengan dua jenis
tiang, yaitu Tanjung benoa menggunakan tiang pancang beton dan pada Tarakan
dengan menggunakan tiang pancang baja. Perhitungan kapasitas aksial tiang
kemudian dibandingkan dengan data dilapangan yang berupa PDA test, sehingga
dapat diketahui metode manakah yang menghasilkan nilai mendekati nilai aktual
dilapangan. Dalam menganalisa kapasitas aksial tiang statik digunakan metode
Shioi dan Fukui, Meyerhof serta metode API. Untuk menganalisa metede dinamik
digunakan bantuan program GRL WEAP 2005, Selanjutnya dilakukan analisis
pemancangan menggunakan program GRL WEAP untuk dicari faktor-faktor yang
mempengaruhi analisis pemancangan.