digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Donavan Arizal Baehaqi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam memancang tiang pancang diperlukan spesifikasi hammer yang sesuai , agar tiang dapat dipancang kedalam titik dan penetrasi yang diinginkan. Salah satu aspek penting dalam memancang adalah blow count yang mana merepresentasikan kekuatan tiang pancang. Dalam memancang , stress yang terjadi pada tiang pancang harus di amati agar material tiang pancang tetap bisa menahan beban struktur setelah selesai dipancang. Menentukan kapasitas aksial tiang tunggal , terdapat dua metode yaitu menggunakan static analysis dan dynamic analisis. Data yang digunakan adalah data SPT dan korelasinya ke parameter tanah. Dalam tugas akhir ini, di tinjau dua lokasi studi dengan dua jenis tiang, yaitu Tanjung benoa menggunakan tiang pancang beton dan pada Tarakan dengan menggunakan tiang pancang baja. Perhitungan kapasitas aksial tiang kemudian dibandingkan dengan data dilapangan yang berupa PDA test, sehingga dapat diketahui metode manakah yang menghasilkan nilai mendekati nilai aktual dilapangan. Dalam menganalisa kapasitas aksial tiang statik digunakan metode Shioi dan Fukui, Meyerhof serta metode API. Untuk menganalisa metede dinamik digunakan bantuan program GRL WEAP 2005, Selanjutnya dilakukan analisis pemancangan menggunakan program GRL WEAP untuk dicari faktor-faktor yang mempengaruhi analisis pemancangan.