ABSTRAK Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti COVER Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Herdianto Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti
Turbin gas adalah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran gas
pembakaran. Pada bagian hulu terdapat kompresor untuk meningkatkan tekanan.
Pada bagian hilir terdapat turbin untuk mengambil energi dari gas hasil
pembakaran. Proses pembakaran terjadi ruang bakar yang berada di antara turbin
dan kompresor.
Fokus dari tulisan ini ada pada ruang bakar. Ruang bakar merupakan bagian pada
turbin gas yang mempertemukan udara dan bahan bakar. Pertemuan dari kedua
fluida tersebut akan dikondisikan dengan panas yang cukup agar reaksi
pembakaran terjadi. Reaksi pembakaran yang terjadi di ruang bakar dikendalikan
sedemikian rupa sehingga proses pembakaran tidak berlanjut sampai ke turbin.
Ruang bakar juga didesain agar memberikan distribusi panas atau pembakaran
yang seragam sepanjang aliran. Parameter lainnya selain yang telah disebutkan
yang harus dipenuhi ruang bakar adalah kemampuan membakar sebanyak
mungkin bahan bakar yang dimasukan.
Ruang bakar biasanya didesain menjadi 3 zona. Zona pertama adalah saat bahan
bakar tercampur dengan udara dan terbakar. Idealnya pembakaran hanya
berlangsung di zona primer ini. Pada zona berikutnya dapat ditambahkan zona
sekunder yang berfungsi untuk membakar sisa-sisa bahan bakar dan membiarkan
proses pembakaran yang belum selesai. Pada zona berikutnya atau zona dilusi
adalah zona dalam ruang bakar yang berfungsi untuk mendinginkan udara hasil
pembakaran dan menyeragamkan panas.
Salah satu metoda untuk mengetahui prestasi ruang bakar adalah dengan
pengujian. Distribusi panas dari ruang bakar dapat diketahui dengan mengukur
secara langsung temperatur keluar ruang bakar dan ditentukan dengan nilai
pattern factor. Efisiensi ruang bakar diketahui dengan cara mengukur bahan bakar
yang masuk ke dalam sistem dan membandingkan dengan kenaikan entalpi pada
fluida yang keluar dari ruang bakar. Selain itu secara visual juga dapat dilihat ada
tidaknya api yang keluar dari ruang bakar. Pengujian akan dilakukan pada
berbagai perbandingan udara dan bahan bakar atau fuel to air ratio. Hasil-hasil
tersebut akan menentukan baik atau tidaknya ruang bakar tersebut.
Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian kali ini adalah pertamina dex.
Pertamina dex adalah bahan bakar keluaran pertamina yang cukup banyak berada
di pasar sehingga mudah didapat. Mudahnya mencari pertamina dex di Indonesia
diharapkan memudahkan implementasi ruang bakar ini pada turbin daya. Selain
itu Pertamina dex memiliki karakter yang mirip dengan kerosin atau minyak tanah
dan jetA fuel. Banyak turbo jet kecil yang didesain dapat menggunakan jet A fuel
dan diesel contohnya pada merk AMT dan Swiwin turbojet. Walaupun turbo jet
memiliki tujuan yang berbeda yaitu menghasilkan gaya dorong, namun keduanya
menggunakan siklus brayton. Dari hasil komparasi tersebut maka diputuskan
penggunaan pertamina dex dapat menggantikan jet A fuel untuk penggunaan pada
mesin turbin gas.
Ruang bakar yang akan diuji merupakan hasil optimasi dari ruang bakar penelitian
sebelumnya. Ruang bakar yang telah dioptimasi memiliki konfigurasi reverse
annular dengan diameter 167 mm dan panjang 265 mm. Berdasarkan hasil
optimasi menggunakan algoritma genetis lubang-lubang yang terdapat pada zona
primer paling kecil dan lubang-lubang pada zona dilusi memiliki diameter besar.
Pada umumnya desain pada ruang bakar bagian primer memiliki lubang-lubang
yang besar dan pada zona dilusi memiliki lubang-lubang dengan diameter kecil.
Pada bagian dilusi diameter yang besar akan memberikan penetrasi yang cukup
baik ke bagian tengah ruang bakar. Penetrasi yang baik akan membuat udara
panas bagian tengah menjadi lebih dingin. Ruang bakar dengan diameter lubang
yang tidak umum ini perlu diuji untuk validasi hasil optimasi.