Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang umumnya menyertai pasien diabetes
(American Diabetes Association, 2015). Begitu juga sebaliknya, seseorang dengan
penyakit hipertensi lebih cenderung mengalami diabetes melitus tipe 2 dan kemungkinan
terjadinya hipertensi dua kali lipat lebih besar pada seseorang yang menderita diabetes
melitus dibandingkan orang normal. Berdasarkan penelitian studi epidemiologi oleh U.K
Prospective Diabetes Study (UKPDS 36) setiap penurunan 10 mm Hg tekanan darah
sistolik berkaitan dengan penurunan resiko terjadinya komplikasi penyakit seperti diabetes,
infark miokardia, dan komplikasi mikrovaskular. Untuk itu pengontrolan tekanan darah
yang baik dapat menurunkan angka mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
hubungan penurunan tekanan darah antara kelompok uji yaitu kelompok pasien yang
menderita hipertensi dengan komorbiditas diabetes melitus tipe 2 dan kelompok
pembanding yaitu kelompok pasien yang menderita hipertensi tanpa diabetes. Selain itu
penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menunjang keberhasilan
terapi pengobatan pada pasien hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2 di salah satu
rumah sakit swasta di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dan
observasional yang dilakukan secara retrospektif dan konkuren di salah satu rumah sakit
swasta di Kota Bandung. Hubungan penurunan tekanan darah antara kelompok uji dan
kelompok pembanding akan dianalisis menggunakan metode independent t-student. Selain
itu penggunaan obat antihipertensi dan obat antidiabetik di rumah sakit tersebut dianalisis
secara deskriptif mengacu pada beberapa standar pengobatan atau tatalaksana hipertensi
dan diabetes. Diperoleh jumlah subyek penelitian sebanyak 100 pasien yang terdiri dari 50
sampel uji dan 50 sampel pembanding, hasil analisis statistika dengan independent tstudent menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan tekanan
darah kelompok uji dengan kelompok kontrol pada aras kebermaknaan 0,05. Selain itu,
berdasarkan analisis ketepatan penggunaan obat pada kelompok uji dan kelompok
pembanding menunjukan hasil bahwa pemilihan obat antihipertensi dan antidiabetik untuk
pasien telah sesuai dengan algoritma baik dari JNC 8 maupun ADA 2015. Hal ini
menunjukan bahwa pengontrolan tekanan darah pada kelompok uji dan kelompok
pembanding di rumah sakit swasta ini telah dilakukan dengan baik dan sesuai standar.
Berdasarkan hasil wawancara pada 14 pasien hipertensi dengan komorbiditas diabetes
melitus tipe 2 mengenai modifikasi gaya hidup, kelompok yang mengaplikasikan diet
sehat dengan metode DASH, rutin berolahraga dan patuh mengonsumsi obat menunjukan
penurunan tekanan darah sistolik yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang
tidak mengaplikasikan DASH, tidak rutin berolahraga dan tidak patuh mengonsumsi obat.