Perkembangan teknologi pembangunan menyebabkan meningkatnya
kebutuhan terhadap konstruksi yang lebih cepat, beton berkekuatan lebih tinggi dan
teknik pelaksanaan hemat energi. Hal ini mendorong perkembangan adukan beton
yang dapat memadat sendiri (self compacting). Kelemahan beton self compacting
adalah susut relatif lebih besar dibandingkan beton normal yang diakibatkan
proporsi mortar yang lebih besar dan penggunaan ukuran agregat maksimum yang
semakin kecil. Serat sintetis diharapkan mampu meningkatkan sifat mekanik beton
dengan tetap mempertahankan workabilitas beton self compacting. Serat sintetis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat polipropilena dengan panjang
serat 60 mm.
Penambahan serat menyebabkan penurunan workabilitas yang ditandai
dengan penurunan slump flow test sebesar 12% hingga 40%, penurunan J-Ring test
sebesar 25% hingga 49% dan kegagalan dalam pengujian V-Funnel test. Kuat tekan
beton pada umur 28 hari mengalami penurunan yang berkisar di antara 8% hingga
10% dan kuat tekan beton pada umur 56 hari juga mengalami penurunan sebesar
7% hingga 11%. Modulus elastisitas beton juga mengalami penurunan sebesar 10%
hingga 18%. Di lain sisi, manfaat penggunaan serat sintetis dapat dilihat dari sifat
tarik dan lenturnya. Kuat lentur beton mengalami peningkatan beban puncak
sebesar 15% hingga 30%. Penambahan serat sintetis menghasilkan kekuatan
residual dan peningkatan toughness sebesar empat hingga delapan kali lipat. Kuat
tarik belah beton mengalami peningkatan sebesar 3% hingga 34%. Pengaruh
penambahan serat sintetis pada restrained shrinkage dapat menurunkan strain rate
sebesar 13% hingga 48% dan stress rate sebesar 8% hingga 14% dan menunda
terjadinya retak sebesar 29% hingga 82%.