digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hobi memelihara reptil di Indonesia berkembang sangat signifikan dari waktu ke waktu. Menurut Tribunnews.com, potensi industri hewan peliharaan di Indonesia dapat berkembang sampai dengan 7,1% di tahun 2020, lalu bagaimana dengan kategori yang lebih spesifik seperti reptil. Dengan pasar yang dinamis dan luas, bagaimana industri ini dilihat berdasarkan analisis Lima kekuatan Porter dan strategi apa yang dibutuhkan untuk dapat bertahan di industri ini? Pada penelitian ini, tingkat persaingan industri akan dilihat melalui analisis yang didasari dengan Lima kekuatan Porter sebagai alat. Faktor yang mempengaruhi forces, sepenuhnya didapat dari wawancara dengan responden. Responden di penelitian ini adalah pemilik dari usaha yang telah didirikan lebih dari 3 tahun dan memiliki profit lebih dari Rp10.000.000. Semua responden merupakan ahli dalam industri ini, dan reputasi mereka telah dikenal di seluruh industri reptil di Indonesia. Dari semua faktor yang diperoleh melalui responden, faktor tersebut kemudian dikaitkan dengan teori dari Porter yang dipublikasi dengan judul “The Five Forces That Shape Strategy” hasilnya menunjukkan bahwa 4 dari 5 forces tersebut memiliki level yang tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan di industri reptil sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompetisi di industri reptil di Indonesia, dengan adanya analisis mengenai tingkat kompetisi, para pendatang baru dapat menyiapkan strategi mereka sehingga dapat masuk serta bertahan di industri ini. Dalam penelitian ini pemilihan strategi didapatkan dari faktor yang mempengaruhi Lima kekuatan Porter, faktor tersebut kemudian di hubungkan menjadi Strength, Weakness, Opportunity dan Threats (SWOT). Setelah semua faktor dicocokan dengan masing kategori dari SWOT, Porter Generic Strategy yang terdiri dari 3 strategi yaitu Kepemimpnan Biaya, Diferensiasi dan strategy terfokus di tinjau masing kelebihan dan kekurangannya berdasarkan SWOT analisis sebelumya. Setiap strategy akan di tentukan kapabilitasnya dalam industry ini berdasarkan perbandingan jumlah kelebihan serta kekurangan masing-masingnya. Dalam penentuannya akan ada 3 level kapabilitas yaitu kurang cocok, cocok, dan sangat cocok. Dari pengelompokan tersebut terdapat 2 strategi dengan kriteria sangat cocok, yaitu Kepemimpnan Biaya, Diferensiasi dan strategy terfokus. Untuk mendapatkan satu strategi terbaik untuk pendatang baru, sekali lagi kelebihan serta kekurangan dari masing strategi di tinjau. Strategi paling cocok untuk pendatang baru yang diperoleh melalui Analisa dan diskusi adalah Fokus Differensiasi, alasanya adalah karena strategi ini lebih mudah untuk di implementasikan, selain itu strategi ini juga memberikan kelebihan atau keuntungan yang vital untuk pendatang baru Dengan menggunakan Fokus Differensiasi strategi, aktivitas pemasaran melalui online dan juga offline adalah keharusan untuk pendatang baru. Untuk meningkatkan penjuaan dari produk para pendatang baru. Promosi brand di media sosial, dan membuka stand pada event hewan peliharaan adalah salah satu cara memasarkan produk mereka. Selain itu para pendatang baru dapat meningkatkan popularitas mereka dengan cara melekatkan faktor unik seperti spesialisasi produk pada bisnis mereka, selain itu pendatang baru juga harus memastikan produk mereka memiliki kualitas yang lebih baik.