COVER Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR Indah Mega Ashari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Museum Seni Rupa Kontemporer Regional hadir untuk menjawab kebutuhan pengarsipan,
perawatan, dan publikasi seni kontemporer karya seniman Yogyakarta. Selain itu, museum hadir untuk
memenuhi minat masyarakat terhadap objek wisata berbasis seni di Kabupaten Sleman dengan target
pengunjung utama masyarakat dan wisatawan penikmat seni. Museum akan memamerkan karya seni
rupa 2D, 3D, dan multimedia dengan anchor utama seni rupa kontemporer yang memiliki unsur batik
Yogyakarta. Yayasan Seni Cemeti dan Indonesian Visual Art Archive sebagai pemrakarsa proyek
museum, dengan bantuan dana oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
Proyek ini dibangun di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta di atas tapak seluas 22000 m2. Kawasan jalan tersebut sedang mengalami peralihan dari
kawasan permukiman menjadi kawasan komersial. Dalam proses perancangan museum, beberapa isu
utama yang ingin diangkat adalah isu kemasyarakatan, sequence, konektivitas, dan sirkulasi.
Hasil elaborasi isu, kondisi eksisting, dan lokasi tapak adalah sebuah konsep perancangan yang
makro, yaitu Museum Seni Rupa Kontemporer Sebagai Media Pengubung Seni dan Masyarakat dengan
judul “Woting Seni Len Masyarakat”. Kemudian dibuat tiga kriteria untuk mencapai konsep tersebut,
yaitu adanya ruang publik pengikat, penciptaan kesan seni dalam keseharian, dan mencerdaskan
masyarakat menggunakan metode yang menarik melalui perancangan ruang dalam. Hasil rancangan
adalah museum yang bangunannya terlihat ramah terhadap konteks sekitar, memiliki ruang publik
pengikat, dan sequence ruang dalam yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
makna seni rupa kontemporer.