digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemacetan di area sekitar pelabuhan adalah masalah yang umum terjadi di berbagai belahan dunia. Sumber daya terminal yang tidak mencukupi untuk melayani jumlah truk yang datang adalah penyebab utama antrian truk yang panjang. Masalah ini diperparah oleh fluktuasi laju kedatangan truk, terutama pada saat jam ramai. Sistem reservasi truk telah diperkenalkan di berbagai negara maju, sebagai upaya untuk mengelola laju kedatangan truk. Pada mekanisme sistem reservasi truk saat ini, keputusan penjadwalan dilakukan secara terpusat dan mengabaikan kepentingan perusahaan truk. Di sisi lain, sistem reservasi truk dapat tidak selaras dengan urgensi operasi bisnis perusahaan truk itu sendiri. Untuk memitigasi masalah dalam proses reservasi jadwal pelayanan bongkar muat peti kemas ini, penelitian ini mengajukan model negosiasi tidak terpusat pada sistem reservasi truk dengan menggunakan estimasi waktu tunggu yang disediakan oleh operator terminal. Kami mengembangkan model sistem reservasi truk berbasis sistem multi-agen dalam operasi penjemputan peti kemas. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan mekanisme kondisi saat ini, mekanisme negosiasi yang diajukan menghasilkan rata-rata waktu tunggu yang lebih cepat pada berbagai laju kedatangan truk. Sementara untuk total biaya jemput, hasil pada mekanisme negosiasi lebih baik pada kondisi kedatangan truk tinggi. Insentif partisipasi perusahaan truk dalam mekanisme negosiasi ini semakin tinggi pada saat jam ramai.