digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwie Astrini
PUBLIC yana mulyana

Latar belakang dan tujuan: Terdapat beberapa jenis madu pahit yang tersedia di pasaran, namun demikian informasi ilmiah mengenai khasiat madu pahit belum banyak diketahui. Secara tradisional madu pahit diduga memiliki efek antibakteri dan dapat menyembuhkan infeksi. Dengan semakin meningkatnya kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik, madu dapat digunakan sebagai salah satu pilihan untuk pengobatan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri madu pahit terhadap bakteri uji Gram negatif dan Gram positif serta mengetahui kesetaraan potensinya terhadap antibiotik kloramfenikol, gentamisin dan oksitetrasiklin. Metode: Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap 3 bakteri uji Gram negatif yaitu Salmonella typhimurium, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa serta 5 bakteri uji Gram positif yaitu Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, Bacillus cereus, dan Listeria monocytogenes. Sampel madu yang digunakan terdiri dari 7 sampel madu pahit (A, B, C, D, E, F, dan G) dan 2 sampel madu manis (H dan I). Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bakterisid Minimum (KBM) diuji dengan menggunakan metode dilusi cair (Broth Dilution Method) dengan 10 konsentrasi (madu tanpa pengenceran, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, dan 10% b/v). Madu pahit yang memiliki aktivitas antibakteri paling baik dari ke tujuh sampel madu tersebut selanjutnya diuji dan dibandingkan terhadap antibiotik kloramfenikol, oksitetrasiklin, dan gentamisin menggunakan metode difusi agar. Hasil: Ke tujuh sampel madu pahit menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi terhadap bakteri uji Gram negatif dibandingkan terhadap Gram positif. Diameter hambat terhadap bakteri Gram negatif Salmonella typhimurium dan Escherichia coli masing-masing adalah antara 25,0-35,9 mm dan 26,2-35,0 mm. Selanjutnya kadar hambat minimum madu pahit terhadap bakteri uji berada dalam rentang 30-60% b/v sedangkan kadar bakterisid minimum berada dalam rentang 30-80% b/v. Dari hasil uji banding terhadap antibiotika diperoleh hasil bahwa 1 mL madu pahit C dan D setara dengan 2,1872 dan 1,8384 mg kloramfenikol, 0,0371 dan 0,0317 mg oksitetrasiklin serta 0,0131 dan 0,0130 mg gentamisin. Kesimpulan: Madu pahit yang digunakan pada penelitian ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Gram negatif dan Gram positif.