digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

COVER Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Lisna Meylina
PUBLIC yana mulyana

Latar belakang dan tujuan: Kurkumin memiliki ketersediaan hayati yang rendah pada pemberian oral, cepat dimetabolisme dan mengalami eliminasi sistemik yang cepat. Untuk meningkatkan bioavaibiltas kurkumin berbagai cara telah dilakukan. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengembangan formula kurkumin dalam bentuk nanoemulsi, bertujuan untuk meningkatkan baik stabilitas kurkumin maupun absorpsinya. Oleh karena dilaporkan bahwa ukuran partikel berpengaruh terhadap profil farmakokinetik suatu senyawa, maka pada penelitian ini dilakukan kajian pengaruh ukuran globul nanoemulsi kurkumin terhadap profil farmakokinetik kurkumin. Metode dan Hasil: Gliserin monooleat (GMO) sebagai minyak, cremophor RH40 sebagai surfaktan dan polietilenglikol 400 (PEG 400) sebagai kosurfaktan dengan rasio 1:8:1. Evaluasi nanoemulsi kurkumin meliputi ukuran globul, distribusi ukuran globul, potensial zeta, dan efisiensi permuatan. Profil farmakokinetik nanoemulsi kurkumin dengan berbagai ukuran selanjutnya dipelajari untuk mengetahui hubungan antara ukuran partikel terhadap perilaku in vivonya pada pemberian secara intravena dan oral. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok pada pemberian secara intravena (ukuran globul 58,73±1,02; 146,17±2,31; 235,62±2,34; 304,89±5,57 nm) dan 5 kelompok pada pemberian secara oral (n=4) dengan variasi ukuran globul yang sama seperti intravena (kelompok 1-4) dan emulsi kurkumin (kelompok 5). Dosis yang diberikan untuk pemberian secara IV adalah 10 mg/kg bb dan 50 mg/kg bb untuk pemberian secara oral. Sampel darah diambil melalui vena ekor sebelum pemberian bahan uji dan pada waktu 0,25; 0,5; 1; 2; 4; 8; 12; 24 jam setelah pemberian nanoemulsi kurkumin. Kadar kurkumin dalam plasma ditentukan dengan metode KCKT. Hasil menunjukkan bahwa makin besar ukuran ukuran globul makin rendah nilai Cmaks; AUC0-24; AUC0-?; serta makin besar nilai tmaks (pada pemberian intravena). Kesimpulan: Ukuran globul nanoemulsi kurkumin mempengaruhi profil farmakokinetik kurkumin setelah pemberian secara intravena maupun pada pemberian secara oral, yaitu ukuran partikel berbanding terbalik dengan ketersediaan hayati.