digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amyra Luthfi Hanifah
PUBLIC yana mulyana

Salah satu komplikasi yang paling sering dijumpai pada pasien DM adalah gangguan fungsi ginjal, atau yang dikenal dengan diabetik nefropati. Kondisi diabetik nefropati juga umumnya diperparah dengan infeksi saluran urin. Obat yang digunakan pada kondisi tersebut adalah gliklazid dan siprofloksasin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan farmakokinetika gliklazid dan siprofloksasin pada pemberian bersama pada tikus jantan galur Wistar yang menjalani dialisis peritoneal, mengingat pada aplikasi klinis pasien diabetik nefropati harus menjalani dialisis secara rutin. Tikus uji dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok I diberikan larutan siprofloksasin (103 mg/kg bb, kelompok II diberikan suspensi gliklazid (33 mg/kg bb), kelompok III diberikan suspensi gliklazid bersama larutan siprofloksasin secara intragasrik. Sampel darah dan cairan dialisat diambil sesuai dengan titik sampling yang telah ditentukan, kemudian dianalisis dengan KCKT dan profil farmakokinetiknya ditentukan. Parameter farmakokinetika kelompok siprofloksasin tunggal berbeda secara signifikan (p<0,05) dengan kelompok pemberian bersama glikazid, berupa peningkatan t1/2 biologis (5,42 ± 1,02 menjadi 15,24 ± 5,30 jam), AUC0-????(4,12 ± 1,13 menjadi 21,86 ± 10,51 µg.jam/mL) dan penurunan clearance (26,74 ± 8,01 menjadi 5,55 ± 2,32 L/jam.kg). Tidak ada perbedaan bermakna pada parameter farmakokinetik gliklazid pada pemberian tunggal dan kombinasi pada kondisi dialisis peritoneal. Pemberian gliklazid bersama siprofloksasin dosis tunggal pada kondisi dialisis peritoneal memberikan pengaruh secara signifikan terhadap profil farmakokinetika siprofloksasin, namun tidak pada farmakokinetika gliklazid. Perubahan farmakokinetika siprofloksasin tersebut terjadi baik pada tikus normal yang menjalani dialisis peritoneal sejalan dengan hasil pada tikus yang tidak menjalani dialisis peritoneal.