digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Husain Akbar Sumeru
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB1 Husain Akbar Sumeru
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB2 Husain Akbar Sumeru
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB3 Husain Akbar Sumeru
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB4 Husain Akbar Sumeru
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB5 Husain Akbar Sumeru
PUBLIC Budi Cahyadi


PENGEMBANGAN KATALIS DAN TEKNOLOGI PRODUKSI BIOBTX DARI TANDAN KOSONG SAWIT Oleh Husain Akbar Sumeru NIM : 23017006 (Program Studi Magister Teknik Kimia) Produksi BioBTX (Benzena, Toluena dan Xilena) dari Tandan Kosong Sawit menjadi suatu alternatif menarik dalam produksi bahan kimia berbasis biomassa. Pengaruh sumber hidrogen dan sifat penyangga katalis dalam produksi BioBTX telah dipelajari dengan katalis berbasis nikel molibdenum menggunakan reaktor hidrotermal. Penelitian ini menggunakan asam format dalam etanol (FA-EtOH) dan isopropil alkohol (IPA) sebagai agen transfer hidrogen. Khusus untuk IPA, senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai pelarut dan reaktan (alkohol korban): Dua jenis penyangga yaitu penyangga yang diuji ialah H-Al-? asam Brønsted dan Sn-? sebagai asam Lewis. Performa pengaruh sumber hidrogen dan katalis diukur menggunakan neraca massa dan GC-MS. Karakterisasi sampel katalis menggunakan XRD, H2-TPR dan NH3-TPD. Percobaan dilakukan pada temperatur 300oC selama 1 jam untuk setiap percobaan sumber hidrogen dan katalis. Temperatur reaksi divariasikan pada 225oC, 255oC dan 300oC dan waktu reaksi divariasikan selama 1 dan 2 jam. Sistem FA-EtOH memiliki keunggulan dibandingkan sistem IPA yaitu selektifitas eterifikasi pelarut yang lebih rendah baik pada katalis NiMo/H-Al-? dan NiMo/Sn-?. Dari segi katalis, katalis NiMo/H-Al-? memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan NiMo/Sn-? baik pada sistem FA-EtOH maupun sistem IPA. Konversi NiMo/H-Al-? tertinggi didapatkan pada sistem IPA sebesar 51,08% dan pada sistem FA-EtOH sebesar 48,66%. Namun pada sistem IPA reaksi cenderung ke arah alkilasi-C cincin aromatik sehingga secara sebaran produk sistem FA-EtOH lebih baik. Adapun pengujian pengaruh temperatur yang dilakukan menggunakan sistem FA-EtOH dengan katalis NiMo/H-Al-? menunjukan penurunan konversi guaiacol dari 48,66% pada 300oC menjadi 24,64% pada 255oC. Adapun pada suhu 225oC, tidak terjadi reaksi pada guaiacol. Toluena terdeteksi pada kondisi operasi 255oC selama 2 jam pada sistem FA-EtOH berkatalis NiMo/H-Al-?.