digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Isya Mahendra
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB1 Isya Mahendra
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB2 Isya Mahendra
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB3 Isya Mahendra
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB4 Isya Mahendra
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB5 Isya Mahendra
PUBLIC Budi Cahyadi

LAMPIRAN.pdf??_
PUBLIC Budi Cahyadi

PRODUKSI DODEKILAMINA DARI PALM KERNEL OIL (PKO) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NILON Perkembangan industri sawit di Indonesia semakin berkembang dengan menjadikan Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Minyak inti sawit atau Palm kernel oil (PKO) adalah minyak yang dimanfaatkan menjadi berbagai produk turunannya. Pemanfaatan PKO yang masih kurang di Indonesia terlihat di angka ekspor PKO yang mencapai 50% hingga tahun 2010. Padahal, pemanfaatan PKO kini semakin berkembang seperti pembuatan bahan baku terbarukan untuk berbagai produk hasil minyak bumi, yaitu nilon. PKO memiliki produk turunan berupa metil ester asam lemak atau FAME (fatty acid methyl ester) yang diperoleh dari proses transesterifikasi minyak dan lemak tumbuhan. Selanjutnya FAME dipisahkan untuk mendapatkan metil laurat (C12:0). Metil laurat dapat dikonversi menghasilkan produk turunan alkohol lemak berupa dodekanol dengan proses hidrogenasi. Dodekanol dilakukan proses aminasi dengan mereaksikannya dengan gas NH3 dengan bantuan katalis kobalt silika. Produk dari proses aminasi ini yaitu dodekilamina yang dapat dimanfaatkan menjadi intermediet bahan baku nilon1212. Hasil dari reaksi hidrogenasi tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada penambahan air. Konversi metil laurat sebesar 96,9% dengan selektivitas dodekanol sebesar 50,7% adalah dengan mol rasio metanol : metil laurat : air = 15:1:1. Hasil dari reaksi aminasi menunjukkan semakin tinggi temperatur maka konversi dodekanol semakin besar, namun selektivitas pada dodekilamina semakin menurun. Faktor lain yang memengaruhi selektivitas adalah tekanan H2 yang jika terlalu berlebih mendorong reaksi untuk membentuk tridodekilamina dan dodekana. Kondisi operasi yang menghasilkan hasil terbaik berupa konversi dodekanol 64% dan selektivitas dodekilamina 24% adalah dengan pelarut dodekana pada temperatur 150oC.