digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

DAFTAR Christopher Pentury
PUBLIC Alice Diniarti

Pertumbuhan ekonomi harus ditunjang dengan pembangunan infrastruktur jalan. Manfaat dari pembangunan infrastruktur jalan dapat berupa peningkatan kegiatan ekonomi maupun penghematan biaya operasional kendaraan (BOK). Model HDM-4 dan Pedoman Pd T-15-2005-B dapat digunakan untuk memprediksi BOK dengan input karakteristik jalan, kendaraan, dan lalu lintas. Penelitian ini membandingkan nilai prediksi komponen BOK oleh model HDM-4 dan Pd T-15-2005-B dengan hasil pendataan biaya actual yang dikeluarkan oleh operator kendaraan. Penelitian akan dilakukan terhadap bus DAMRI Trans Metro Bandung koridor 1 Cibeureum – Cibiru. Komponen BOK yang diteliti antara lain: biaya bahan bakar, biaya ban, biaya pelumas (0li), biaya suku cadang, dan biaya upah pemeliharaan. Prediksi biaya bahan bakar oleh HDM-4 memberikan nilai 31% lebih kecil dari biaya aktual, sedangkan prediksi oleh Pd T-15-2005-B 45% lebih besar. Prediksi biaya ban oleh HDM-4 6% lebih kecil dari biaya actual, sedangkan berdasarkan rumus perhitungan Pd T-15-2005-B lebih kecil 28%. Prediksi biaya pelumas oleh HDM-4 lebih besar 37% dari biaya aktual, sedangkan oleh Pd T-15-2005-B lebih kecil 46%. Perhitungan biaya suku cadang oleh HDM-4 memberikan nilai 331% jauh lebih besar dari biaya actual, sedangkan hanya 119% lebih besar dari biaya actual berdasarkan perhitungan Pd T-15-2005-B. Perkiraan upah pemeliharaan kendaraan oleh model HDM-4 380% lebih besar dari biaya actual dan sangat besar bila dihitung menggunakan rumus Pd T-15-2005-B yaitu 12025% lebih besar dari biaya actual. Model HDM-4 perlu dikalibrasi terutama dalam terhadap pengaruh kemacetan lalu lintas yang mempengaruhi secara langsung biaya bahan bakar maupun komponen lainnya secara tidak langsung. Selain itu, kondisi idle kendaraan perlu diperhitungkan sebagai factor yang turut mempengaruhi komponen BOK khususnya biaya bahan bakar.