digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Anisah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Maraknya isu perubahan iklim dan krisis energi membuat bangunan harus melakukan berbagai upaya penghematan energi agar dapat mengurangi pengaruh buruk terhadap lingkungan. Green Building Council Indonesia (GBCI) telah menetapkan sistem ratingGreenship untuk Bangunan Ramah Lingkungan (BRL), termasuk pada kriteria Efisiensi dan Konservasi Energi yang berkaitan dengan penghematan konsumsi energi. Bangunan-bangunan tinggi yang berada di kota besar, terutama bangunan kantor terbangun, diarahkan untuk memenuhi kriteria tersebut dibantu dengan suatu skala ketercapaian menjadi BRL sehingga dapat diidentifikasi besar potensi penghematan energinya. Tiga model bangunan dibuat berdasarkan jenis bangunan kantor terbangun yang umum berada di Indonesia. Model tersebut disimulasikan dengan perangkat lunak Energyplus dan diklasifikasikan berdasarkan perbedaan Intensitas Konsumsi Enegi (IKE) yang terdiri dari kasus IKE >300 kWh/m2/th, IKE 250 – 300 kWh/m2/th, dan IKE <250 kWh/m2/th. Parameter input yang dimasukkan seperti konstruksi, penghunian, sistem pencahayaan, sistem AC, dan sistem peralatan elektronik disesuaikan dengan kondisi sebenarnya dari bangunan kantor Indonesia. Alternatif penghematan yang diterapkan dalam simulasi untuk memenuhi kriteria Greenship dibagi menjadi dua kategori, yaitu alternatif penghematan tanpa-biaya seperti peningkatan setpoint, perubahan jadwal operasi AC, dan pengubahan setpoint dari chilled-water. Kategori berikutnya adalah alternatif penghematan dengan-biaya seperti penggantian lampu, penambahan kaca film, penggantian material kaca, dan penggantian chiller. Penurunan IKE ditentukan berdasarkan hasil simulasi kemudian perolehan skor Greenship padakategori Efisiensi dan Konservasi Energi diprediksi. Pada simulasi awal, ketiga kasus bangunan menunjukkan nilai IKE sebesar 301,47 kWh/m2/th, 266,87 kWh/m2/th, dan 228,23 kWh/m2/th dengan skor awal Greenship 9, 13, dan 19. Penerapan alternatif penghematan tanpa-biaya dapat menurukan IKE sebesar 3 – 8% dengan perolehan skor Greenship 11, 14, dan 21. Penggabungan alternatif penghematan tanpa-biaya dan penghematan denganbiaya dapat menghasilkan besar penghematan IKE hingga 30% dengan perolehan skor Greenship maksimum 36.